RADARBANDUNG.id- Menu Sahur dan Buka Puasa Kaya Gizi yang Mesti Kamu Konsumsi Selama Ramadan – Berpuasa di tengah pandemi Covid-19 membuat beberapa orang waswas. Apakah imunitas tubuh jadi terpengaruh?
Prof Bambang Wirjatmadi MS MCN PhD SpGK (K) mengatakan, menu sahur dan buka puasa kaya gizi yang dikonsumsi harus diatur.
Selain memenuhi kebutuhan tubuh normal, menu itu juga harus mendorong terciptanya imunitas yang baik.
Dokter spesialis gizi klinik itu menyebutkan, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar menu sahur dan buka puasa kaya akan gizi.
Menu makan sahur dan buka puasa harus beragam
Di antaranya menu makan sahur dan buka puasa harus beragam, bergizi, seimbang, dan aman. “Tentunya halal sesuai tuntutan agama,” ucapnya.
Syarat beragam adalah variasi menu yang berbeda, baik untuk berbuka maupun sahur. Ada nasi, lauk, sayur-sayuran, hingga buah-buahan. Komposisinya juga tak sembarangan.
Baca Juga: Agar Terhindar dari Infeksi Virus Corona, Hindari Makanan Ini saat Sahur!
“Nasi atau karbohidratnya 60−65 persen, lalu lauknya berprotein 25 persen, dan asupan lemak berkisar 10−15 persen,” tutur dosen Fakultas Kedokteran Universitas Ciputra tersebut.
Angka itu merupakan komposisi standar bagi orang yang sehat fisik. Dalam hal ini, tak memiliki penyakit premorbid, seperti penyakit jantung, ginjal, stroke, hipertensi, atau gangguan diet lainnya. “Kalau ada penyakit khusus, dietnya harus disesuaikan lagi,” ucapnya.
Baca Juga: 5 Jenis Makanan Berbuka Puasa untuk Menjaga Daya Tahan Tubuh Saat Pandemi
Di tengah pandemi, komposisi itu diubah. “Imunitas tinggi bisa didorong dengan menaikkan komposisi protein menjadi 30 persen,” tuturnya.
Protein sangat berperan dalam meningkatkan imunitas sehingga kali ini lemak harus mengalah hingga 5 persen saja. Jenisnya bisa diperoleh dari produk hewani.