RADARBANDUNG.id, ASPEK menghibur (entertaining) menjadi daya tarik even Indonesia Night Run yang berlangsung di Q-Big, BSD City, Sabtu (30/11). Hal ini diklaim menjadi pembeda dari acara olahraga yang lain.
Dalam acara tersebut dihadirkan hiburan mulai dari aksi pertunjukan para Disc Jockey, pesta zumba, bazaar malam hari, workout session dan pertunjukan sinar LED.
Go Peter Perwira, promotor kegiatan Indonesia Night Run 2019 dari BIAS Event mengatakan, khusus pertunjukan sinar LED sepanjang 160 meter yang dilengkapi dengan warna-warni panggung hiburan ukuran 12 x 8 meter dengan sound system TW Audio Vera 36 serta lebih dari 100 titik lighting yang berkekuatan tidak kurang dari 60 ribu MW.
“Seluruhnya didukung sepenuhnya oleh PLN. Ditambah dengan atraksi kecanggihan teknologi laser dan 3D hologram dan air mancur elektrik, ini yang membedakan penyelenggaraan Indonesia Night Run dengan even marathon lainnya,” kata dia.
Selain itu, tema entertaining pun diperkuat dengan menampilkan atraksi DJ perfomance dan perkusi. Ini merupakan konsep yang diusung, dimana olahraga (sport) dan entertainment digabungkan.
Sementara itu, acara event half marathon yang dibagi dalam tiga kategori masing-masing 5K, 10K, dan 21K ini memperebutkan total hadiah senilai Rp125 juta untuk 78 pemenang yang diharapkan akan diikuti oleh 3.500 peserta tidak hanya dari Jakarta dan Serpong, Tangerang saja, melainkan juga hadir dari seluruh Indonesia seperti dari Kalimantan dan Sulawesi.
Indonesia Night Run 2019 terbagi atas berbagai kategori pemenang, di antaranya kategori umur, jenis kelamin, kategori master, the best costume, kategori CEO, serta kategori over all.
Bagi PLN, kegiatan ini juga merupakan bagian dari eco lifestyle, yakni eco moving, di mana kegiatan ini menggambarkan semangat dan energi optimisme menuju Indonesia unggul, sambil mendorong masyarakat menjadi lebih produktif dalam berkarya, selain mensosialisasikan budaya lari sebagai gaya hidup yang ‘fun,’ dan kekinian.
Sementara itu Race Director of Indonesia Night Run Riena Tambunan mengemukakan, kendati baru diselenggarakan pertama kalinya, Indonesia Night Run (INR) diharapkan dapat menjadi even tahunan yang dapat ditingkatkan statusnya menjadi even internasional yang juga memenuhi ketentuan standar internasional, bagi penyelenggaraan half marathon.
“Saya ingin kualitas penyelenggaraan INR dengan karakteristik yang berbeda karena diselenggarakan pada malam hari, namun statusnya setara dengan even internasional lainnya di negara lain. Kendati demikian penyelenggaraan di sore hari, setidaknya akan mengurangi kekhawatiran tentang panasnya cuaca di pagi sampai siang hari.
Dengan karakteristik yang berbeda antara penyelenggaraan lari marathon dengan half marathon dan juga klasifikasi yang berbeda, seperti ada Run for CEO, maka tingkat kesulitan yang membedakan marathon dengan Night Run, adalah pada penentuan rute menjadi sedikit lebih rendah, karena rute ini bersahabat dengan segala usia maupun karakter. Itu sebabnya kami berani mengambil berbagai jenis kategori lomba. Demikian juga rute yang ditentukan, kami nilai sangat bersahabat dengan elevasi rendah. (*/fid)