Pemkab KBB Salurkan 4.324 Paket Sembako Bantuan COVID-19 ke 7 Kecamatan, Isinya Tetap Daging Ayam
RADARBANDUNG.id, BATUJAJAR – Pemkab Bandung Barat mendistribusikan bantuan paket sembako yang berisi daging ayam kepada masyarakat yang terdampak penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Parsial.
Baca Juga: Warganya Terima Sembako Ayam Potong Busuk, Ini Kata Kades Citapen KBB
Padahal sebelumnya, Panja DPRD KBB Percepatan Penanganan Covid-19 telah meminta Pemkab mengganti komoditi bantuan sosial (bansos) tersebut dengan tidak menyertakan ayam beku.
Sebab, beberapa waktu lalu bantuan berupa sembako berisi ayam beku sempat menuai kontroversi lantaran beberapa paket berbau tidak sedap akibat terlambat didistribusikan.
Baca Juga: Panja Covid-19 DPRD KBB Respon Bantuan Paket Sembako Berisi Ayam Potong Busuk
Kepala Dinsos KBB, Heri Partomo menjelaskan, setidaknya ada 4.324 Kepala Keluarga (KK) di 7 kecamatan yang menerapkan PSBB parsial menerima bantuan tersebut.
“Sembako ini berisi beras 10 kg, minyak goreng 1 liter, paket buah- buahan, sayuran serta daging ayam 1 kg,” kata Heri kepada Radar Bandung di Batujajar, Kamis (30/4/2020).
Ia mengaku, pihaknya sengaja tak mengganti item sembako yang diperuntukkan bagi masyarakat terdampak PSBB.
“Kita ingin membuktikan bahwa ayam yang kemarin pun layak dikonsumsi, hanya saja ada keterlambatan pengiriman dan misskomunikasi,” katanya.
Bahkan Heri mengklaim, dari 8.000 sembako yang pekan lalu didistribusikan ke 16 kecamatan di Kab. Bandung Barat hanya 4 paket sembako yang disebut tidak layak konsumsi.
“Kemarin setiap kecamatan 500 paket, dari total keseluruhan hanya 4 yang terlambat didistribusikan kepada penerima manfaat,” katanya.
Baca Juga: Paket Sembako Pemkab KBB Isinya Ayam Busuk, Begini Respon Dinsos
Ketua Panja DPRD KBB, Bagja Setiawan menyayangkan sikap “keukeuh” yang ditunjukkan oleh Pemkab terkait pengadaan ayam beku dalam paket sembako tersebut.
“Panja sudah memberikan rekomendasi hasil evaluasi selama ini terkait penanganan Covid-19 di Kabupaten Bandung Barat,” tuturnya.
Ia menyebutkan, banyak rekomendasi yang Panja tujukan kepada Gugus Tugas Covid-19 KBB selama penanganan hingga saat ini. Termasuk realisasi ruangan isolasi yang dinilai urgent.
“Apa yang Panja rekomendasikan seharusnya menjadi bahan evaluasi terkait efektifitas gugus tugas dalam menangani Covid-19 di KBB. Jangan sampai anggap Panja tidak ada,” tegasnya.
(kro)