RADARBANDUNG.id, KUTAWARINGIN – Rumah-rumah warga di Kampung Cikadu Kidul RT 04 RW 02, Buninagara, Kutawaringin Kab. Bandung mengalami kerusakan, retak yang terjadi pada dinding.
PVMBG melalui BPBD Kabupaten Bandung menyarankan 20 kepala keluarga (KK) di kampung tersebut untuk direlokasi. Pasalnya, di lokasi tersebut ada retakan tanah yang berpotensi longsor.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung, Akhmad Djohara mengatakan laporan retakan tanah itu sebenarnya sudah ada sejak tahun 2020.
Pihaknya juga sudah melakukan assesment dan berkoordinasi dengan perangkat daerah terkait untuk membicarakan tindakan lanjutan.
“Kita sudah menyampaikan surat secara tertulis kepada PVMBG dan sudah turun melihat ke lokasi langsung. Saran dari PVMBG adalah mesti ada relokasi,” ujar Akhmad via telepon, Jumat (19/2).
Akhmad katakan, proses relokasi tentunya butuh lahan dan pengadaan lahan juga pendanaan.
Contohnya proses relokasi di Gunung Bubut, dimana pendanaannya menggunakan CSR salah satu Perbankan.
“Tapi kalau lahan kita belum ada, jadi nanti kita akan coba pendekatan ke camat dan kades terkait, barangkali ada tanah carik yang bisa digunakan untuk relokasi,” jelas Akhmad.
Pada assesment awal, hanya ada 11 KK yang terdampak retakan tanah tersebut. Namun kini menjadi 20 KK.
Soal penyebab, ia menuturkan, salah satunya karena drainase tanah yang membuat serapan air masuk ke pori tanah dan bisa berdampak kepada retakan tanah dan potensi longsor.
“Jadi ada sumber air, aliran air, yang mana selokannya hanya tanah biasa. Harusnya dengan drainase yang kedap air. Jadi otomatis harus oleh PUTR,” ungkapnya.
“Nah itu sudah disampaikan (kepada PUTR), hanya barangkali karena memang sedang Covid-19, anggaran tidak jalan. Ya mudah-mudahan tahun 2021 ini setelah operasional mungkin jadi salah satu prioritas dari PUTR,” sambungnya.
Akhmad meminta warga berpartisipasi memperhatikan retakan tanah tersebut agar selalu tertutup dan air tidak masuk ke pori-pori tanah.
Intinya, jangan sampai retakan tersebut menjadi lubang pori-pori air yang bisa mempercepat longsoran.
“Jadi tolong ditutup dengan tanah keras dulu, sebelum mungkin nanti ada bantuan pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) dari pemerintah melalui dinas PUTR dan warga tetap tenang, hati-hati dan waspada,” tutur Akhmad.
Selain wilayah Kutawaringin, juga ada beberapa daerah yang mengalami retakan. Misalnya di tanah datar Cibitu Rancabali dan kawasan Ibun juga ada retakan yang harus ditangani.
(fik)