RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Manusia adalah makhluk sosial. Ungkapan itu menjadi dasar dari apa yang komunitas Vespa, Sprinter Bandung lakukan terhadap sesama.
Program reguler Subuh Berjamaah Komunitas Vespa Sprinter Bandung
Berangkat dari program reguler Subuh Berjamaah, Sprinter Bandung tergerak hati untuk membantu Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) yang telantar di pinggiran jalan Kota Bandung.
Sprinter Bandung rutin membagikan makanan terhadap ODGJ. Itu mereka lakukan selepas salat Subuh berjamaah. Dan bukan tanpa alasan!
Keprihatinan mereka terhadap keberlangsungan hidup ODGJ membawa mereka pada sebuah gerakan yang mendapat dukungan dari Cokelat Retro.
“Dasar kita membantu ODGJ adalah kalau ODGJ kan gak bisa meminta seperti pemulung. Mereka dalam keadaan gangguan jiwa dan saya banyak menemukan mereka makan tapi memungut dari tempat sampah. Itu kan tidak bermoral,” jelas Anggota komunitas Sprinter Bandung, Ade Mulyana.
“Maka kita inisiasi kampanye berbagi ini melalui ajang Cokelat Retro Sarapan Ride,” sambungnya.
Dalam kegiatan ‘Cokelat Retro Sarapan Ride’, Sprinter Bandung membagikan makanan kepada ODGJ yang mereka jumpai pada sekitaran kawasan Pasar Baru, Otista, Sudirman dan perbatasan Kota Bandung-Cimahi.
Aksi sosial yang menginspirasi
Dan setelah melewati sejumlah penilaian, aksi sosial yang Sprinter Bandung lakukan pun dianggap mampu memberikan inspirasi dan percontohan bagi para komunitas lain.
Mereka meraih juara 1 ajang Cokelat Retro Sarapan Ride tersebut dan meraih hadiah Rp6 juta.
Hadiah lantas mereka serahkan ke Yayasan Mentari Hati di Kota Tasikmalaya yang fokus pada penanganan ODGJ.

Suasana pembagian alat kebersihan dan uang tunai kepada Yayasan Mentari Hati di Kota Tasikmalaya.
Baca Juga: Komunitas Sprinter Bandung Terbuka untuk Penggemar Vespa Apapun
Yayasan tersebut, mengelola ODGJ jalanan yang memang tidak hidup secara layak.
Kehadiran yayasan berupaya membuat ODGJ bisa hidup layak seperti orang lain, namun dengan penanganan khusus.

Komunitas Vespa Sprinter Bandung saat di Yayasan Mentari Hati di Kota Tasikmalaya.
“Jumlah yang terdata di sana ada sekitar 167 ODGJ yang datang dari daerah Tasik dan titipan dari Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bandung,” terangnya.
Selain uang tunai, Sprinter Bandung juga membagikan alat kebersihan untuk penghuni yayasan. Harapannya, kegiatan tersebut bisa menginspirasi orang lain untuk tidak melupakan hak hidup ODGJ.
(fid)