Ia menjelaskan kronologi hingga mengaku telah bertemu keluarga pengemudi mobil.
Dalam keterangan akun itu, keluarga pengemudi mobil meminta maaf dan akan berusaha mengganti kerugian yang ada dengan menyerahkan satu unit kendaraan roda empat dan satu unit rumah.
“Keluarga besarnya sudah ke sini bersama-sama bapaknya, ibunya pakdenya meminta maaf secara personal. Satu unit mobil dan satu unit rumah untuk tukar supaya kasus ini tidak lanjut, tapi masih saya pertimbangkan,” jelasnya.
-
Sepakat Berdamai
Dalam perkembanganya, kasus viralnya peristiwa ini berakhir happy ending. Setelah mediasi akhirnya kedua belah pihak antara pengendara CBR dan pengemudi Ayla sepakat menempuh jalur damai dan menghentikan proses hukum.
Kasatlantas Polresta Banyumas, AKP Ryke Rhimadila jika telah memanggil kedua belah pihak, yaitu pengendara CBR atas nama D (25) dan pengemudi Ayla atas nama A (30).
“Dalam mediasi pihak pengemudi Ayla sepakat akan mengganti kerugian sesuai kemampuan. Jadi tawaran untuk ganti rugi dengan mobil dan rumah pengendara CBR 1000 SP tolak,” katanya, Jumat (20/11).
Hal itu karena melihat kondisi pengemudi Ayla yang istrinya saat ini sedang hamil 6 bulan. Sementara orangtuanya juga sedang sakit.
“Proses hukum berhenti dan pengemudi Ayla akan ganti rugi sesuai kemampuan dan memang kedua belah pihak sepakat tidak melanjutkan ke jalur hukum,” tambahnya.
Ryke menjelaskan, peristiwa tabrakan tersebut lebih kepada salah paham. Peristiwa berawal saat pengendara CBR berada agak ke tengah.
Sedangkan pengemudi Ayla saat akan menyalip tidak dapat menguasai kendaraan dan terjadi kecelakaan yang menyeret korban sampai sejauh 6 meter.
“Memang sempat terjadi adu mulut karena ada salah paham, tapi alhamdulillah kasus bisa berakhir dengan mediasi antara dua pihak,” tuturnya.
Baca Juga: 2 Oknum Guru SMA Doakan Siswa yang Ngeluh Belajar Online Dicabut Nyawanya
CBR, D (25) mengatakan telah menerima kunjungan dari keluarga si pengemudi mobil Ayla. Keluarga penabrak sudah sempat menjenguk dan menginginkan supaya menyelesaikan masalah secara kekeluargaan.
“Ibu si penabrak sudah ke rumah sakit. Ia meminta supaya jangan pidanakan. Kalau cuma motor bisa perbaiki, tapi kalau sampai menyusahkan keluarga lain saya kasian. Saya cuma patah tulang dan bersyukur masih selamat,” tambahnya.
Menurutnya kejadian tersebut dapat menjadi pelajaran supaya lebih hati-hati dalam berkendara.
(ali/radarbanyumas/rb)