Jabar Siap Berbagi Rumah Sakit dengan Jakarta
RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Menanjaknya kasus covid-19 memicu kenaikan keterisian ruang isolasi di Jabar.
Dari 322 RS rujukan covid-19 terdapat 4.094 tempat tidur bagi pasien positif, sekitar 44 persennya telah terisi.
Tingkat okupansi itu masih dalam batas aman jika dinilai berdasarkan Bed Occupancy Ratio (keterisian ruang isolasi) arahan WHO yang harus di bawah 60 persen.
Meski begitu, kondisi ini dianggap patut diantisipasi, terlebih terjadi potensi ketimpangan kepadatan di beberapa daerah.
Sejumlah strategi pun disiapkan, dari mulai alih fungsi ruangan rumah sakit hingga rujukan berbagi kasur antar kota kabupaten juga provinsi.
“Yang harus kita waspadai penumpukan pasien di wilayah Bodebek,” ungkap Kabid Pelayanan Kesehatan (Yankes) pada Dinkes Jabar, Marion Siagian di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (11/9/2020).
“Sejak dua minggu ini kasus covid-19 meningkat. Kita mendapat penambahan rata-rata 228 kasus per hari (di Jabar), jadi memang cukup tinggi, sehingga berimbas kepada peningkatan keterisian ruang isolasi di rumah sakit,” imbuhnya.
Marion menyampaikan, terdapat 10 besar rumah sakit dengan tingkat keterisian paling tinggi di Jabar. Kesepuluh rumah sakit itu didominasi daerah Bodebek dan Karawang.
Rumah sakit itu antara lain, RSUD dr. Chasbullah Kota Bekasi, RS Hermina Bekasi, RSUD Cibinong, RSUD Kota Bogor.
Selain itu, RSUD Karawang, RS Mitra Keluarga Pratama Jatiasih, RSUD Kota Depok, RS UI Depok, RS Bhayangkara Brimob Depok dan RSUD Ciawi.
“Kota Depok itu peningkatannya sudah melebihi 60 persen, yakni 73,8 persen. Bekasi 67 persen, Kabupaten Bekasi 55 persen, Kabupaten Bogor 52 persen, Kota Bogor 49 persen,” lanjut Marion.
Baca Juga: Ridwan Kamil-Anies Sudah Ngobrol Soal PSBB, Ini Hasilnya
Dalam mengantisipasi lonjakan kasus yang masih mungkin, Pemprov Jabar akan mengalihfungsikan ruang rawat di rumah sakit menjadi ruang rawat pasien Covid-19.
Pihaknya juga akan memaksimalkan rujukan antar kabupaten kota, bahkan antar provinsi. Dalam hal ini, Dinkes Jabar, kata Marion, telah melakukan pembicaraan dengan Dinkes Banten dan DKI Jakarta.
Baca Juga: Perhatian..! Pemkot Bandung Perketat AKB, Terapkan Sanksi Maksimal
Pembicaraan tersebut, menekankan bagaimana agar pasien-pasien positif yang perlu dirawat bisa mudah mengakses rumah sakit.