Ulama Ditinju Ormas hingga Terjungkal, Nih Gara-garanya
RADARBANDUNG.id- Penutupan akses lalu lintas untuk angkutan armada pengangkut pasir besi di wilayah Kecamatan Cibitung, Kab. Sukabumi menuai kontroversi.
Bagaimana tidak, baru-baru ini telah viral sebuah video di media sosial dan group WhatsApp, seorang tokoh agama di wilayah Kecamatan Surade yang dipukuli seorang pria hingga terjungkal.
Dalam video viral itu, terlihat tokoh agama yang menggunakan sarung warna merah dipukul pria berbadan gempal menggunakan jaket hitam di Kampung Cikurutug, RT (2/1) Desa Kademangan, Kecamatan Surade, Kab. Sukabumi.
Diduga pria yang memukul tokoh agama tersebut merupakan anggota ormas setempat.
Salah seorang warga setempat, Sukma (45) mengatakan, aksi penganiayaan diduga dipicu aksi penyetopan truk angkutan pasir besi yang dilakukan Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan Banten melalui KPH Sukabumi.
“Korban merupakan warga setempat sekaligus kiai di kampung tersebut,” jelas Sukma kepada Radar Sukabumi (Radar Bandung Group), Kamis (14/5/2020).
Ia menjelaskan, saat sejumlah anggota ormas dan LSM peduli lingkungan melakukan aksi pencegatan kendaraan truk angkutan pasir besi, korban ada di lokasi bersama warga setempat untuk memberikan dukungan.
“Tidak lama setelah itu, datang anggota ormas dan langsung memukuli korban,” ujarnya.
Setelah dipukuli, korban langsung melaporkan kejadian yang dialaminya ke Kepolisian. Kini, warga bersama rekan-rekan aktivis lingkungan akan mengawal proses hukum kasus pemukulan ini.
“Korban sudah melaporkan kejadian ini ke Polsek Surade. Ini jelas penganiayaan, kita akan kawal prosesnya sesuai dengan hukum yang berlaku,” bebernya.
Kapolsek Surade AKP Norbertus Santoso mengatakan, korban yang dipukuli oleh anggota ormas ini, diketahui bernama Idih (66) asal warga Kampung Cikurutug, RT 2/1, Desa Kademangan, Kecamatan Surade.
“Korban ini, dipukul penyebabnya karena salah sasaran. Iya, kejadiannya pada Rabu (13/5) kemarin sekitar pukul 17.45 WIB menjelang buka puasa,” ungkapnya.
Kuat dugaan peristiwa pemukulan itu karena salah sasaran. Karena, saat kejadian terdapat dua kubu ormas yang tengah merundingkan sebuah masalah.
Saat terjadi adu mulut, korban mendatangi tempat berunding dan meminta jangan ribut terhadap dua kubu ormas yang sedang berunding tersebut.
“Iya, ke dua kubu ormas itu sedang merundingkan persoalan aktivitas tambang pasir besi. Nah, saat berunding kedua kubu ormas itu, tiba-tiba korban ini datang kesitu dan bicara jangan ribut disini,” ujarnya.
Berdasarkan pengakuan korban, ujar Norbertus, korban sengaja datang ke lokasi perundingan. Karena niatnya mau melerai.
“Pak Idih ini karakter orangnya suaranya memang kenceng, mungkin ormas ini tersinggung. Makanya, saat korban berbicara, ormas itu langsung mendekati dan langsung memukul,” paparnya.
Setelah kejadian, korban langsung membuat Laporan Polisi (LP) dan kini perkaranya tengah ditindak lanjuti Polres Sukabumi.
“LP nya sudah kami buat dan sudah di dorong ke Polres, berkasnya Idih sudah di serahkan ke polres berikut tersangkanya sesuai perintah Pak Kapolres. Nanti umpamanya ada mediasi silakan ke Polres saja,” pungkasnya.
(den/d)