Rindu Tradisi Ngabuburit
RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Di masa pandemi Covid-19 yang belum teratasi sepenuhnya, warga Kota Bandung harus lebih banyak menghabiskan waktu di rumah saat moment Ramadan 1441 H tahun ini.
Baca Juga: PSBB, Walkot Bandung Larang Warga Ngabuburit dan Buka Puasa Bersama
Tradisi ngabuburit yang identik dengan bulan Puasa boleh jadi saat ini sangat dirindukan oleh kebanyakan orang, khususnya anak muda di Kota Bandung.
Amal (20) misalnya, yang tinggal di daerah Moch. Toha. Dirinya mengaku di Ramadan tahun-tahun sebelumnya, termasuk yang cukup gemar melakukan “tradisi” ngabuburit.
Baca Juga: Prambors Balada Cerita Ramadhan 2020, Teman Ngabuburit Selama Ramadhan
“Kangen sih. Saat mau magrib jalanan selalu dipenuhi orang. Biasanya saya ngabuburit di mal. Dan saya rela reservasi dari jam 4 sore agar dapat tempat makan. Kalau tidak bisa nggak kebagian. Tapi sekarang mal tutup,” ujarnya.
Amal pun dapat merasakan perbedaan nuansa Ramadan di tengah pandemi tahun ini. Sebelum pandemi, sepanjang jalan komplek sekitar tempat tinggalnya selalu dipenuhi oleh penjual takjil.
Tapi sekarang, jalanan ditutup dan tak satupun ada pedagang yang berani berjualan.
Lagam (24) yang tinggal di Komplek Girimande, Cikadut juga merasakan hal serupa. Ia mengaku kerap menghabiskan waktu berbuka di daerah Katamso.
Untuknya, buka bersama bukan hanya sekedar soal makan, tapi lebih dari itu adalah kebersamaan. Kehangatan itulah yang menurutnya sekarang tidak dapat dirasakan.
Baca Juga: Penjual Takjil di Masa Corona: Terpaksa Tetap Berjualan Meskipun Ada Rasa Takut
“Biasanya saya nongkrong di warung langganan dekat sekolah dulu di daerah Katamso,” katanya.
Tak hanya ngabuburit, tradisi yang tak bisa dilakukan olehnya adalah Sahur on the Road. Dia mengaku, biasanya menjelang pertengahan Ramadan tak pernah absen mengadakannya.
“Saya dan teman-teman biasanya keliling pusat kota. Alun-alun atau daerah dekat Stasiun Bandung. Di sana jalannya kan agak lebar. Seru! Yang kami kejar dari ngabuburit atau Sahur on the Road adalah tentang ngumpulnya. Kebersamaan, itu yang penting,” tukasnya.
(muh)