Pembagian Sembako Covid-19 di Depok Nyaris Ricuh, Janda Nggak Kebagian, Sopir Angkot Marah
RADARBANDUNG.id – Warga RT 5/7, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong mendemo kepanitian RT setempat, Sabtu (2/5/2020).
Baca Juga: Dear Warga Jabar, Ini Petunjuk Terbaru Ridwan Kamil soal PSBB Provinsi
Demo dilakukan warga lantaran mereka beranggapan jika pembagian paket sembako yang bersumber dari PT Arista tidak tepat sasaran.
Salah satu warga RT 5/7, Okta menjelaskan Ketua RT 5, yakni Selamet Riyadi beserta jajaran kepanitiaannya menyuplai bantuan kepada warga yang kurang tepat.
Baca Juga: PSBB Provinsi, Ridwan Kamil: Jabar Siapkan Dana Rp10,8 Triliun
Padahal di lingkungan itu banyak warga yang kurang beruntung nasibnya akibat dampak wabah virus corona.
“Banyak warga yang membutuhkan. Janda ada yang tidak dapat, supir angkot tidak dapat, ojek online juga tidak dapat. Semuanya pada tinggal di rumah kontrakan,” kata Okta kepada Radar Depok (Grup Radar Bandung).
Okta beranggapan, ketidaktepatan pembagian sembako tersebut, karena diberikannya kepada warga yang sudah memiliki rumah sendiri. Sedangkan, yang berstatus mengontrak tidak dapat paket sembako tersebut.
“Anehnya lagi, satu rumah ada yang dapat sampai empat paket sembako. Sama yang bukan warga RT sini juga dapat. Ini kan tidak adil,” tuturnya.
Dari informasi yang didapat Okta, PT Arista memberikan 120 paket sembako, tetapi yang disalurkan pengurus RT hanya 90 paket saja.
Baca Juga: VIRAL Video Protes Kades Jalancagak ke Pemerintah Soal Bantuan COVID-19, Begini Isi Kritikannya
Edwin salah satu supir angkot dan mengontrak di RT tersebut juga mengaku curiga akan hal tersebut. Karena, pada saat meminta daftar warga yang menerima paket sembako, pihak RT atau panitia tidak memberikannya.
“Saya curiga kenapa warga luar dapat tapi warganya sendiri yang benar terdampak tidak dapat sama sekali,” ungkapnya.
Edwin sudah satu bulan terakhir tak mendapat penghasilan dari menarik angkot, sehingga dirinya sangat berharap dapat bantuan. Namun, dirinya pun tidak kunjung dapat, dan tetangganya yang menurutnya dalam kategori masih mampu justru mendapatkan bantuan.
“Kalau begini pasti saya marah, keluarga saya kasihan, dampaknya sangat terasa buat kami. Beberapa kali bantuan dari donatur dan kini PT Arista saya masih juga tidak dapat,” tegas Edwin saat dikonfirmasi.
Pembagian sembako dari PT Arista membuat suasana dil ingkungan hampir ricuh. Dua kali warga berbondong mendatangi salah satu rumah panitian pembagian sembako.
(rd/arn)