Bambang sangat menyarankan menu makan sahur dan buka puasa ditambah protein dari produk laut. “Tentu pilih yang lemaknya tidak tinggi ya,” tegasnya.
Jadi, lebih baik hindari jenis cumi-cumi, udang, atau rajungan yang berlemak tinggi. Buah dan sayur juga tak boleh luput untuk bertahan di tengah pandemi. Sebab, keduanya memberikan asupan mineral dan vitamin. “Yang tentunya bagus untuk organ tubuh dan menaikkan imunitas,” ucapnya.
Menu harus Bergizi
Syarat kedua, bergizi. Bambang menekankan pentingnya menghindari dulu makanan yang instan. “Mi-mi, meski dikasih rasa macam-macam, kurangilah,” katanya.
Selain itu, harus diperhatikan aspek keamanannya. Dalam hal ini, bahan tambahan pangan harus di bawah batas aturan sehat. Bahan tambahan pangan itu meliputi pewarna, pengawet, penyedap, dan pemanis. “Makin bebas dari bahan-bahan tersebut tentu makin aman,” sambungnya.
Syarat selanjutnya adalah seimbang sehingga tidak memaksakan diri. Hanya karena waktu makannya berjauhan, tubuh dipaksa hingga terlalu kenyang. “Puasa ini kan juga bermanfaat untuk mengatur berat badan. Kalau dipaksa kenyang, ya salah,” ucapnya.
Baca Juga: Ini Dia 8 Menu Sahur yang Bisa Buat Kamu Berenergi Sepanjang Hari
Bambang juga menyarankan dalam memilih menu makan sahur dan buka puasa agar menghindari menu-menu pedas yang justru membuat lambung tak nyaman. Perlu pula mengonsumsi menu yang ringan saat berbuka. Setelah istirahat sejenak, baru makanan berat.
“Selain dari menunya dan cara makan, kita bisa juga meningkatkan imunitas dari gaya hidup lain,” sambungnya. Di antaranya, memastikan waktu istirahat cukup.
Bambang menyarankan waktu 10 jam istirahat. Tidak hanya tidur, tetapi juga membiarkan tubuh tak melakukan aktivitas fisik yang terlalu berat. Selain itu, berjemur dianjurkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
(jpc/rb)