RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Fenomena Halo Matahari terlihat di langit Bandung.
Jumat siang (3/4/2020) warga Bandung Raya dihebohkan dengan munculnya fenomena alam matahari bercincin.
Tampak cahaya matahari yang sangat terang dengan memantulkan ring matahari seperti pelangi.
Baca Juga: Jika Haji Tahun Ini Batal, Uang 83 Ribu Jamaah akan Dikembalikan
Peristiwa ini sontak ramai dibicarakan warga dan juga di media sosial. Mereka dibuat takjub, dan beberapa di antaranya mengaitkan fenomena langit ini dengan pertanda akan hilangnya virus Corona.
Baca Juga: Pertamina: Konsumsi BBM di Bandung Turun 50% saat Pandemi Corona dan Social Distancing
“positif thinking aja… Mungkin iyeu teh pertanda wabah virus Corona berakhir. . Ambil positif na…,” tulis pemilik akun facebook Putri Bungsu Mia Wandi Kipper Luiz.
“Mugia tanda lenyap Covid 19 di muka bumi ieu… Aamiin YRA,” komentar Hikmat Aming
“Insaa alloh panginten Alloh bade narik wabah di negri urang mudah²an aamiin yra,” tulis pemilik akun Facebook Cecep Bozz.
Baca Juga: Pemkot Bandung Sudah Tetapkan Cikadut jadi Lokasi Pemakaman Jenazah COVID-19
“Sami di kepuh oge ayuna nuju aya penomena matahari cincin di kelilingi pelangi.mugia petanda baik jumat berkah,” tulis Iwan Iwenk
“mugia ci Corona teh aweuh didunia .. aminn ya robb,” ucap Nie Thiiniie Mddv.
“Eta panon poe keur nyingrai keun virus virus nu aya di negara negara nu beunang ku corona,” kata Sri Rahayu.
Dikutip dari Wikipedia, fenomena ini disebut Matahari Cincin atau Halo Matahari. Disebut juga dengan Nimbus, Icebow, atau Gloriole.
Yakni, fenomena optis berupa lingkaran cahaya di sekitar matahari dan bulan dan kadang-kadang pada sumber cahaya lain seperti lampu penerangan jalan.
Baca Juga: Soal Haji 2020, Saudi Minta Umat Islam Sabar Menunggu
Ada berbagai macam halo, tetapi umumnya halo muncul disebabkan oleh kristal es pada awan cirrus (biasanya cirrostratus) yang dingin yang berada 5–10 km atau 3–6 mil di lapisan atas troposfer.
Fenomena ini bergantung pada bentuk dan arah kristal es, cahaya matahari direfleksikan dan dibiaskan oleh permukaan es yang berbentuk batang atau prisma sehingga sinar matahari menjadi terpecah ke dalam beberapa warna karena efek dispersi udara dan dipantulkan ke arah tertentu sama seperti pada pelangi.
Halo juga kadang-kadang dapat muncul di dekat permukaan bumi, ketika ada kristal es yang disebut debu berlian.
Kejadian ini dapat terjadi pada cuaca yang sangat dingin, ketika kristal es terbentuk di dekat permukaan dan memantulkan cahaya.
Sebelum ilmu meteorologi dikembangkan, Fenomena atmosfer Halo digunakan sebagai sarana untuk prakiraan cuaca.
(ysf/radarbandung.id)