RADARBANDUNG.ID, BANDUNG – Kepala BMKG Bandung, Tony Agus Wijaya menyebut, angin puting beliung bisa hadir ketika terlihatnya unsur suhu permukaan suatu daerah berbeda dan lebih panas dibanding sekelilingnya kemudian juga dibarengi dengan adanya awan CB maka masuk juga potensi puting beliung.
“Suhu permukaan yang suhunya lebih panas dibanding sekitarnya, kalau saat bersamaan ada awan CB maka potensi puting beliung,” jelasnya kepada Radar Bandung, Minggu (13/1/2019).
BACA JUGA: Waspadai Puting Beliung Sampai Bulan Mei
Menurutnya, masyarakat jangan terlalu cemas yang berlebihan, lantaran angin puting beliung tersebut hanya berkecepatan rata-rata 63 hingga 100 kilometer per jam.
Oleh karena itu ia kembali menegaskan bahwa masyarakat perlu melakukan antisipasi cek lingkungan sekitar seperti atap yang kurang kuat bisa kembali diperkuat.
“Angin ini biasanya mengangkat pohon yang patah dan rumah hanya atap saja. Tapi kalau atap tertimpa pohon ya jadi rusak dan terangkat,” tukasnya.
(azs/ipn)