RADARBANDUNG.id- Pemerintah Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB) bakal mengoptimalkan pemanfaatan aset desa untuk meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes).
Kepala Desa Cilame Aas Mochammad Asor mengatakan, pihaknya akan mengoptimalkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Cilame dengan mengelola aset desa tersebut.
“Aset desa ini berupa rumah Joglo dan lahan futsal yang dibangun di lahan seluas lebih dari 1 hektare di kawasan Kompleks Cilame Permai RW 19,” katanya Rabu (23/4/2025).
Ia menambahkan, aset berupa rumah Joglo dan lapangan futsal tersebut sebelumnya dikelola oleh pihak swasta dengan omset per tahunnya mencapai Rp60 juta. Sementara Desa Cilame hanya mendapatkan Rp12 juta hasil sewa lahan tersebut.
“Sekarang kami percayakan aset Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) kepada ketua yang baru agar pendapatan desa bertambah,” jelasnya.
Lebih lanjut Ia mengatakan, Desa Cilame juga bakal mengembangkan usaha lain yang berbasis kepentingan masyarakat dan kepentingan bisnis yang tentunya membutuhkan dukungan warga.
“Kami memiliki bangunan Joglo dan lapangan futsal dengan lahan hampir 1 hektare dengan nilai Rp1,5 miliar,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Administrasi Desa pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Bandung Barat, Hendi Setiadi mengatakan, pihaknya menyambut baik upaya yang dilakukan Pemdes Cilame tersebut.
“Mulai hari ini baik itu pengelolaan lapang futsal maupun joglo akan dikelola oleh BUMDes. Mudah-mudahan nanti semuanya bisa memberikan manfaat yang baik untuk pemerintah desa,” katanya.
Disebutkan bahwa, BUMDes merupakan lembaga yang dibentuk dan memiliki tugas mencari PADes sebesar-besarnya. Salah satu caranya adalah melalui pemanfaatan aset yang dimiliki desa.
“Di sini tanahnya jelas kas desa. Kemarin dari pengelola melakukan sewa namun per hari ini sudah diakusisi oleh BUMDes. Mudah-mudahan dengan seperti itu hasilnya bisa lebih optimal dan maksimal dan bisa digunakan untuk kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Hendi mengatakan, BUMDes dengan jumlah PADes terbesar yakni Desa Lembang. Selain pengelolaan kas desa, Lembang memiliki unit usahanya keripik buah dan keripik sayuran. PADes Lembang yang masuk dalam kas desa setiap tahunnya mencapai Rp500 juta.
“Alhamdulillah unit usaha tersebut sudah bekerjasama dengan beberapa tempat penjual oleh-oleh. Jadi perputaran uang di situ cukup besar. Jadi mudah-mudahan di Cilame juga dengan pemanfaatan ini bisa menghasilkan PADes yang besar,” tandasnya. (KRO)