RADARBANDUNG.ID, SOREANG – Rencana reaktivasi jalur kereta api Bandung–Ciwidey yang digagas Pemerintah Provinsi Jawa Barat mendapat dukungan dari Bupati Bandung, Dadang Supriatna.
Namun, ia menegaskan bahwa pelaksanaannya tidak boleh merugikan masyarakat, khususnya yang tinggal di sekitar jalur rel.
“Silakan reaktivasi, saya sangat mendukung, asalkan tidak ada masyarakat yang dirugikan,” ujar Dadang Supriatna, Rabu (23/4).
Sejumlah rumah warga diketahui masih berdiri di atas jalur rel, seperti di Kampung Ciluncat, Desa Ciluncat, Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung.
“Warga di kawasan tersebut menjadi pihak yang paling terdampak langsung oleh proyek ini,” ujar dia.
Menurut Bupati, reaktivasi jalur KA menjadi salah satu solusi untuk mengurangi kemacetan di wilayah selatan Kabupaten Bandung, khususnya kawasan Pasirjambu, Ciwidey, dan Rancabali (Pacira), yang kini semakin padat.
“Jalur kereta Bandung–Ciwidey memiliki nilai historis karena dibangun pada masa kolonial Belanda untuk mengangkut hasil pertanian dan rempah-rempah dari wilayah selatan Bandung,” ujar dia.
Selain reaktivasi rel, Pemkab Bandung sebelumnya telah mengusulkan sejumlah solusi lain untuk mengatasi kemacetan, seperti pelebaran jalan, pembangunan jalan tol Soreang–Cidaun, serta proyek kereta gantung.
Namun, seluruh usulan tersebut belum terealisasi karena keterbatasan anggaran dan belum menjadi prioritas nasional.
“Kalau reaktivasi kereta ini bisa segera dilakukan dan masyarakat tidak dirugikan, maka saya kira ini langkah yang paling memungkinkan,” tambahnya.
Rencana reaktivasi ini juga disebut berpotensi terkoneksi dengan jalur kereta cepat KCIC dan jalur Cikudapateuh, sehingga bisa memperkuat konektivitas antarwilayah di Bandung Raya. (kus)