RADARBANDUNG.id – Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak, menyambut antusias rencana manajemen klub yang akan menghadirkan lapangan latihan sendiri untuk musim depan. Menurutnya, langkah ini merupakan kemajuan penting dalam pengembangan infrastruktur sepak bola Indonesia.
“Ini luar biasa. Ini adalah hal yang seharusnya dimiliki oleh setiap klub di Indonesia, yaitu lapangan latihan sendiri,” ujar Hodak. Ia menilai keberadaan fasilitas latihan eksklusif menjadi pondasi utama dalam membangun identitas dan semangat tim.
Hodak menjelaskan bahwa lapangan latihan bukan sekadar tempat untuk berlatih, tetapi juga berfungsi sebagai rumah bagi para pemain. Dengan lokasi latihan yang tetap, pemain dapat membangun rutinitas, kenyamanan, serta kebersamaan tim yang solid.
“Pemain harus datang ke tempat yang sama setiap hari, punya ruang ganti sendiri, bahkan tempat untuk minum kopi bersama. Hal-hal kecil ini penting untuk chemistry tim,” lanjutnya. Ia menekankan bahwa suasana yang konsisten dan nyaman akan berdampak langsung pada performa di lapangan.
Selain aspek emosional dan psikologis, pelatih asal Kroasia ini juga menyoroti pentingnya kualitas lapangan untuk mencegah cedera. Ia mengkritisi kondisi saat ini di mana banyak klub di Indonesia masih berpindah-pindah tempat latihan dan bahkan menggunakan lapangan umum yang kurang layak.
“Saya berharap lapangannya bagus dan berkualitas. Jangan terus-menerus berlatih di stadion karena itu akan merusak kondisi lapangan utama,” jelasnya. Hodak percaya bahwa stadion seharusnya dijaga untuk pertandingan, bukan untuk latihan harian.
Lebih jauh, ia menegaskan pentingnya pemilihan jenis tanah yang sesuai dengan kondisi lapangan pertandingan. “Kalau pemain berlatih di lapangan keras lalu main di lapangan empuk atau sebaliknya, itu bisa menimbulkan cedera. Konsistensi jenis tanah penting sekali,” tegasnya.
Hodak juga mengingatkan bahwa perawatan lapangan latihan harus menjadi perhatian utama. Ia menyebut banyak kasus cedera di liga Indonesia disebabkan oleh kondisi lapangan latihan yang buruk. “Ini sudah jadi pembicaraan para pelatih, dokter, dan fisioterapis. Semua tahu ini masalah besar yang harus segera dibenahi,” kata dia. (pra)
