News

Ternyata Dokter Cabul Garut Pernah Ditonjok Suami Pasien

Radar Bandung - 17/04/2025, 08:08 WIB
Azam Munawar
Azam Munawar
Tim Redaksi
Ternyata Dokter Cabul Garut Pernah Ditonjok Suami Pasien

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG –  Viral video seorang dokter obstetri dan ginekologi (obgyn) yang melakukan pelecehan seksual saat USG pasiennya mendapatkan tanggapan dari kampus.

Ternyata Dokter Cabul Garut Pernah Ditonjok Suami Pasien

Ilustrasi dokter kandungan. Foto: Dok. Freepik. Sementara foto atas, Kepala Satreskrim Polres Garut, AKP Joko Prihatin, memberikan keterangan pers, Selasa (15/4/2025). Foto:Dok. Radar Garut

Universitas Padjajaran, sebagai kampus asal dokter tersebut pun akhirnya memberikan pernyataan.

Kepala Kantor Komunikasi Publik Unpad Dandi Supriadi menyatakan keprihatinannya.

“Pada prinsipnya Unpad menyayangkan dan tidak menolerir semua tindakan yang terjadi, yang telah mencoreng kode etik dan sumpah jabatan profesi kedokteran” kata Dandi Supriadi.

Unpad memberikan perhatian pada kasus yang terjadi di Garut ini.

Menurut Dandi, kampus masih menunggu hasil penyelidikan resmi dan pembuktian dari kepolisian.

Alasannya karena video yang beredar tidak secara jelas menunjukan wajah pelaku.

“Kasus yang terjadi ini sudah di luar ranah institusi pendidikan,” kata Dandi Supriadi.

Alasannya karena pelaku sudah menjadi alumni.

Oleh karena itu, untuk sanki hukum maupun sanksi profesi akan diserahkan kepada kepolisian, rumah sakit, dan organisasi profesi.

“Secara umum, Unpad terus mengevaluasi kurikulum serta peraturan etika pendidikan di kampus agar tetap relevan dengan kondisi saat ini,” ujar Dandi.

Di kampus, Unpad memiliki Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) jika ada kejadian di dalam kampus.

Anggota Komisi III DPR RI Dewi Juliani menyoroti maraknya dugaan pelecehan seksual oleh seorang dokter.

Kali ini, aksi pelecehan seksual itu diduga dilakukan oleh seorang dokter kandungan terhadap pasien pada salah satu fasilitas kesehatan di Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Politikus PDIP itu menegaskan, aksi pelecehan yang dilakukan oleh seorang dokter terhadap pasien bukan hanya pelanggaran etik profesi.

Melainkan kejahatan serius yang merusak kepercayaan publik terhadap layanan kesehatan.

“Ini bukan sekadar pelanggaran etik profesi. Ini adalah kejahatan serius yang merusak kepercayaan publik terhadap layanan kesehatan, terutama bagi perempuan. Pelaku harus segera ditangkap dan diproses sesuai hukum yang berlaku,” kata Dewi Juliani kepada wartawan, Rabu (16/4/2025).

Ia menekankan, pelecehan seksual di ruang medis merupakan bentuk kekerasan berbasis gender yang merugikan korban secara fisik dan psikologis.

Ia juga meminta agar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tidak diam dan segera mengambil tindakan tegas terhadap pelaku jika terbukti melanggar kode etik.

“IDI harus menunjukkan komitmennya dalam menjaga kehormatan profesi dan keberpihakan terhadap korban. Jangan sampai kasus ini dianggap sepele atau diselesaikan diam-diam,” paparnya.

Dewi juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap pola penyelesaian kasus-kasus serupa yang kerap berakhir dengan damai, karena adanya intervensi pihak-pihak tertentu.

Ia menegaskan, penyelesaian semacam itu mencederai rasa keadilan korban dan berpotensi mengulang siklus kekerasan.

“Baik aparat penegak hukum maupun KKI (Konsil Kedokteran Indonesia) dan IDI tidak boleh membela pelaku. Sanksi tegas harus diberikan, termasuk pencabutan Surat Tanda Registrasi (STR) bila terbukti bersalah,” paparnya.

Lebih lanjut, Dewi menekankan pentingnya pendampingan hukum dan psikologis bagi korban, serta edukasi publik untuk mencegah kekerasan seksual di lingkungan pelayanan publik.

“Kita harus berdiri bersama korban, bukan malah menyalahkan mereka. Negara harus hadir secara nyata dalam memberikan perlindungan,” ujarnya.

Kasus dugaan pelecehan seksual oleh dr. MSF, SpOG di Garut kini bergulir ke jalur hukum. Sebagaimana diketahui bahwa kasus ini pertama kali viral di media sosial dengan beredarnya video CCTV yang menampakkan secara jelas aksi dr. MSF ketika melakukan tes USG ke pasiennya yang merupakan ibu hamil ketika tidak ada orang lain di ruangan.

Diketahui bahwa dokter tersebut telah sering melakukan aksi dengan kedok memberikan layanan USG gratis.

“Beberapa bulan lalu (2024), pelaku ditonjok sama suami pasien, namun berakhir damai,” ungkap Asisten Deputi Bidang Penyediaan Layanan Perempuan Korban Kekerasan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Ratna Oeni Cholifah dalam keterangannya, 16 April 2025.

“Karena korban banyak, sekarang di-blow up kembali,” lanjutnya.

Sementara itu, Ratna juga memastikan bahwa MSF kini sudah tidak berpraktik di klinik Karya Harsa, Anisa Queen, maupun RSUD Malangbong. Bahkan, pelaku juga sudah ditangkap oleh pihak Polres Garut untuk dilakukan proses hukum.

Ratna mengatakan bahwa pihaknya terus melakukan koordinasi secara intens dengan dinas setempat untuk memastikan korban mendapatkan perlindungan.

“Pelaku sudah diproses oleh kepolisian, korban saat ini dilakukan penjangkauan untuk kepentingan asesmen,” paparnya.

Hingga kini, pendataan korban masih berlangsung.

“LBH Padjadjaran membuka posko pengaduan mulai tanggal 15 April 2025. Sampai hari ini belum ada korban yang melapor,” ucapnya.

Sebelumnya, Jajaran Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Garut bergerak cepat mengamankan seorang oknum dokter berinisial MSF, kurang dari 24 jam setelah rekaman CCTV yang diduga memperlihatkan tindakan asusila oleh pelaku viral di media sosial.

Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Satreskrim Polres Garut, AKP Joko Prihatin, Selasa (15/4/2025).

“Tadi malam kita mengetahui adanya rekaman CCTV yang menjadi viral terkait oknum dokter yang diduga melakukan tindak pidana perbuatan cabul. Namun demikian, dengan adanya viral tersebut, Polres Garut bergerak cepat, belum 24 jam kita sudah membenarkan dan mengamankan terduga pelaku,” ujar Joko, Selasa (15/4/2025).

Lebih lanjut, AKP Joko menjelaskan bahwa saat ini terduga pelaku tengah menjalani pemeriksaan intensif di ruang khusus penyidik Polres Garut.

Pihaknya juga tengah mendalami lebih lanjut terkait kasus ini, termasuk mengidentifikasi korban lain yang mungkin muncul dalam video viral tersebut. (dis/jpc/pra/rdr grt)

Live Update


Terkait Jawa Barat
Ono Surono: Kamus Bantuan Hibah/Bansos dan Bankeu Pemprov Jabar Perlu Direvisi
Jawa Barat
Ono Surono: Kamus Bantuan Hibah/Bansos dan Bankeu Pemprov Jabar Perlu Direvisi

RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat Ono Surono mengatakan masyarakat yang ingin mendapatkan bantuan sosial atau hibah dapat segera mengakses situs Sistem Informasi Pemerintahan Daerah Republik Indonesia (SIPD-RI). Tahapan penginputan usulan aspirasi masyarakat dan pokok-pokok pikiran DPRD pada Sistem Informasi Pemerintahan Daerah Republik Indonesia (SIPD-RI) dimulai 15 April hingga 23 Mei 2025 dan […]

Netty Prasetiyani Minta Kemenkes Bentuk Tim Investigasi untuk Tangani Kasus Dugaan Pelecehan Dokter Kandungan di Garut
Jawa Barat
Netty Prasetiyani Minta Kemenkes Bentuk Tim Investigasi untuk Tangani Kasus Dugaan Pelecehan Dokter Kandungan di Garut

RADARBANDUNG.id- Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetyani mengaku kecewa dengan adanya kasus dugaan pelecehan yang dilakukan oleh dokter spesialis kandungan di Kabupaten Garut. Netty menegaskan, dugaan kasus ini harus diusut tuntas. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) diminta membuat tim investigasi independen, pihak aparat penegak hukum juga harus proaktif melakukan penyelidikan. “Saya meminta Kemenkes dan aparat kepolisian […]

Wakaf Taman Makam Al Masoem (TMA) Warnai Puncak Haul Pendiri Al Masoem
Jawa Barat
Wakaf Taman Makam Al Masoem (TMA) Warnai Puncak Haul Pendiri Al Masoem

Puncak peringatan Haul pendiri Al Masoem Grup diisi dengan kegiatan tabligh akbar serta penyerahan wakaf Taman Makam Al Masoem (TMA) .

Irjen Rudi Setiawan Jabat Kapolda Jabar
Jawa Barat
Irjen Rudi Setiawan Jabat Kapolda Jabar

RADARBANDUNG.id- Irjen Pol. Rudi Setiawan menggantikan Irjen Pol. Dr. Akhmad Wiyagus untuk memimpin Polda Jawa Barat. Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Hendra Rochmawan, membenarkan adanya pergantian jabatan Kapolda Jabar sebagaimana tertulis dalam Surat Tugas Kapolri Nomor: ST/688/IV/KEP/2025. Dalam surat tersebut, Irjen Pol Rudi Setiawan ditunjuk sebagai Kapolda Jawa Barat menggantikan Irjen Pol Akhmad […]

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.