RADARBANDUNG.id – Kota Bandung menjadi tonggak pertama kehadiran Global Multi Distribusi (GMD), perusahaan distribusi modern yang dirancang untuk menjawab kebutuhan pasar dan tantangan sistem distribusi nasional. Dengan pendekatan berbasis teknologi dan model operasional yang efisien, GMD memulai langkahnya dari Bandung untuk membangun ekosistem distribusi yang lebih terstruktur, transparan, dan inklusif.
Bergerak di sektor distribusi, PT Global Multi Distribusi menjalin kerja sama dengan sejumlah prinsipal dan pabrik, namun dengan pendekatan berbeda dari distributor konvensional. “Kami ingin membangun sistem distribusi yang bukan hanya untuk perusahaan besar, tapi juga bisa diakses UMKM. Selama produk memiliki legalitas lengkap seperti PIRT dan izin lainnya, kami siap bantu promosi dan distribusinya,” ujar CEO Global Multi Distribusi Agung Dwi Pambudi Wasono.
Menurutnya, tujuan utama perusahaan ini adalah dua hal, pertama, membuka akses distribusi yang lebih luas bagi UMKM, dan kedua, menghadirkan efisiensi melalui pemanfaatan teknologi.
Untuk itu, perusahaan mengusung tiga sistem andalan, yakni operations management system, warehouse management system. “Tiga teknologi ini akan membantu percepatan dan efisiensi distribusi, mulai dari barang diterima dari pabrik hingga sampai ke tangan konsumen. Keunggulannya ada di transparansi dan kemampuan melihat proses secara real-time,” jelasnya.
Di hari peluncuran ini, PT Global Multi Distribusi sudah menggandeng beberapa prinsipal, dan menargetkan hingga akhir tahun 2025 akan ada 3.500 UMKM yang bergabung dari berbagai sektor produk. Untuk tahap awal, ekspansi akan difokuskan di wilayah Jawa Barat, khususnya Bandung Raya pada kuartal kedua. Selanjutnya, ekspansi akan menyasar DKI Jakarta pada Oktober 2025.
“Target kami, tahun depan wilayah dari Banten hingga Jawa Barat sudah bisa kami akuisisi,” tambah Agung.
Dalam menghadapi persaingan, Agung menegaskan bahwa pendekatan yang mereka ambil bersifat kolaboratif. “Kami tidak hanya menerima produk. Kami juga akan bantu UMKM sejak awal, mulai dari riset pasar, pengemasan, kampanye produk, hingga komunikasi ke konsumen,” katanya.
Ia juga menyoroti masalah besar yang dihadapi UMKM, yakni produk yang tidak cepat berputar di pasar. “Banyak UMKM punya produk bagus, tapi karena distribusi dan promosi terbatas, barang tidak laku dan akhirnya menghambat perputaran modal. Kami hadir sebagai solusi untuk mendampingi mereka, hingga ke level EBITDA kami perhatikan. Kami ingin memastikan produk sehat secara bisnis dan pemilik UMKM juga berkembang.”
Dengan pendekatan teknologi dan visi inklusif, PT Global Multi Distribusi menargetkan menjadi game-changer di industri distribusi, sekaligus mitra strategis bagi UMKM di Indonesia. (pra)