RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Gelar Silaturahmi Ba’da Idul Fitri 1446 H, acara Paguyuban Pasundan dibanjiri tokoh Sunda.
Beberapa tokoh yang Nampak hadir adalah sejumlah kepala daerah di Jabar Seperti Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, Wali Kota Bandung M.Farhan, Bupati Bandung Barat Jeje Ritchie Ismail, kejaksaan agung dan kejaksaan tinggi Jawa Barat, para pemimpin BUMN dan BUMD, seluruh Pengurus Besar Paguyuban Pasundan, civitas akademika UNPAS, STIE, STKIP Pasundan serta seluruh kepala sekolah Pasundan ini, menjadi ajang memperkuat ukhuwah serta menegaskan peran strategis Paguyuban Pasundan dalam pembangunan nasional.
Ketua Umum Pengurus Besar Paguyuban Pasundan Prof, Dr.H.M. Didi Turmudzi M.Si pentingnya acaea ini digelar, lantaran untuk ajang silaturahim dengan berbagai pihak untuk kemajuan Jawa Barat dan Bangsa Indonesia.
“Silaturahmi keluarga besar Paguyuban Pasundan ini sangat penting, karena di Jawa Barat ini, kita sedang mengalami empat krisis, pertama krisis bahasa Sunda karena setelah diteliti ternyata di Bandung pada tahun 1960 itu ada budaya dominan Sunda dan kemudian tahun 1990 sudah tidak, ini harus menjadi perhatian kita,” ujarnya.
Didi mengatakan, bahasa menjadi masalah untuk entitas suatu bangsa dan juga etika. Silaturahim ini, menurut Didi utamanya terfokus untuk membahas krisis Bahasa serta krisis simbol yang hampir hilang.
“Oleh karena itu kehadiran Pak Gubernur Jawa Barat akan memotivasi bagi warga untuk kesadaran terhadap budayanya.” tuturnya.
“Saya berharap gubernur punya keberanian luar biasa. Sekarang mah pemimpin teh harus merepresentasikan kesundaannya,” kata Didi.
Senada dengan itu, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengingatkan pentingnya pembangunan berbasis budaya lokal. Ia menyoroti pentingnya pelestarian lingkungan dan kearifan lokal dalam pembangunan di Jawa Barat.
“Jawa Barat kaya akan alam, jangan dirusak. Saya minta bupati dan wali kota menata ruang dengan baik dan menjaga tata lingkungan. Kita harus membangun kembali kepercayaan diri orang Sunda, dan itu bisa dimulai dari para pemimpin,” ungkapnya.
Ia berharap Paguyuban Pasundan dan Universitas Pasundan (Unpas) dapat melahirkan pemimpin yang berkarakter Sunda dan peduli terhadap kelestarian lingkungan serta budaya.
Sementara itu, Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, mengapresiasi peran strategis Paguyuban Pasundan dalam bidang pendidikan.
Ia menyebut lembaga ini sebagai salah satu pilar penting dalam mendukung penyelenggaraan pendidikan di Kota Bandung, terutama lewat jaringan lembaga pendidikannya yang luas.
“Saya dan Wakil Wali Kota hadir dalam silaturahmi ini. Ini bentuk penghormatan atas peran besar Paguyuban Pasundan, terutama dalam dunia pendidikan di Kota Bandung,” ucap Farhan.
Ia menjelaskan, lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan Paguyuban Pasundan hadir di berbagai jenjang, dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi, dan telah lama menjadi bagian dari sistem pendidikan kota.
“Lembaga paguyuban ini punya sejarah panjang. Lembaga pendidikannya tersebar di berbagai tingkatan dan sudah menjadi mitra penting pemerintah kota,” ujar Farhan.
Menurutnya, Pemerintah Kota Bandung telah menjalin banyak kerja sama konkret dengan institusi pendidikan milik Paguyuban Pasundan. Salah satunya adalah pemanfaatan lulusan fakultas ilmu pendidikan sebagai calon guru.
“Kita sudah bekerja sama dalam berbagai hal. Salah satunya, kami manfaatkan lulusan fakultas ilmu pendidikan untuk perekrutan guru di Bandung,” katanya.
Farhan berharap kemitraan ini akan terus berlanjut dan semakin erat. Ia meyakini keberadaan Paguyuban Pasundan akan terus memberikan kontribusi besar bagi pengembangan sumber daya manusia dan kemajuan pendidikan di Kota Bandung. (mur)