RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Suasana Sabtu siang (12/4/2025) yang awalnya tenang di sejumlah wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat, mendadak berubah saat guncangan ringan terasa di permukiman warga. Tepat pukul 13.54 WIB, gempa bumi berkekuatan magnitudo 2,6 mengguncang wilayah selatan Garut dan sekitarnya. Meskipun kekuatannya tergolong kecil, getaran tersebut cukup terasa hingga membuat warga sempat terkejut dan bertanya-tanya.
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu, saat ditemui di Jalan Cemara, Kota Bandung, menyampaikan gempa ini bersifat tektonik dangkal yang dipicu oleh aktivitas sesar aktif lokal.
Rahayu menjelaskan berdasarkan hasil pemantauan BMKG, pusat gempa atau episenter terletak di darat pada koordinat 7,26 Lintang Selatan dan 107,69 Bujur Timur, dengan kedalaman hanya 7 kilometer. Titik gempa ini berada sekitar 23 kilometer di barat daya pusat Kabupaten Garut.
“Melihat lokasi dan kedalamannya, gempa ini termasuk dalam kategori dangkal dan diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif di wilayah tersebut,” jelas Teguh Rahayu di kantornya, Jl. Cemara, Kota Bandung, Sabtu (12/4/2025).
Rahayu mengungkapkan warga di beberapa wilayah, seperti Kecamatan Kertasari, Cibeureum, dan Pangalengan, melaporkan merasakan getaran dengan intensitas Skala III MMI (Modified Mercalli Intensity). Pada skala ini, getaran dirasakan nyata di dalam rumah, dan beberapa warga menggambarkan sensasi gempa seperti dilalui kendaraan berat yang melintas di dekat rumah mereka.
Rahayu menambahkan hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan maupun korban jiwa akibat peristiwa ini. Sejumlah warga tetap melanjutkan aktivitas sehari-hari meskipun sempat terkejut oleh guncangan mendadak tersebut.
Rahayu menegaskan hingga pukul 14.15 WIB, BMKG memastikan belum terdeteksi adanya gempa bumi susulan. Pusat monitoring terus melakukan pemantauan terhadap potensi lanjutan aktivitas tektonik di wilayah tersebut.
Menurutnya masyarakat tidak perlu panik, dan diimbau untuk tetap tenang serta tidak mudah percaya pada informasi yang tidak jelas sumbernya.
“Mengimbau masyarakat agar tetap waspada, namun jangan panik. Pastikan informasi yang diterima berasal dari sumber resmi seperti BMKG,” tegasnya.
Rahayu pun mengungkapkan kejadian ini kembali mengingatkan wilayah Jawa Barat, khususnya Garut dan sekitarnya, masih menyimpan potensi aktivitas seismik yang tidak bisa diprediksi. Meski skala gempanya kecil, kesadaran masyarakat akan pentingnya edukasi kebencanaan dan kesiapsiagaan harus terus ditingkatkan.
“Pemerintah daerah dan masyarakat untuk terus memperkuat jalur informasi bencana serta melakukan pelatihan tanggap darurat secara berkala guna meminimalisasi risiko jika gempa berkekuatan lebih besar terjadi di masa mendatang,” pungkasnya.(dsn)