RADARBANDUNG.ID, SOREANG—Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bandung menyatakan dukungan penuhnya terhadap kebijakan Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi, yang melarang siswa membawa sepeda motor ke sekolah.
Kadisdik Kabupaten Bandung, Enjang Wahyudin menyebutkan, kebijakan ini sangat relevan dan penting untuk keselamatan serta kedisiplinan siswa.
“Secara usia, siswa SMP jelas belum memenuhi syarat untuk memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM). Jadi sangat tidak memungkinkan dan memang tidak seharusnya mereka membawa motor ke sekolah,” ujar Enjang saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (9/4).
Menurut Enjang, secara kewenangan, Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung hanya mengelola jenjang SD dan SMP.
“Oleh karena itu, mayoritas siswa masih berada di bawah umur dan membawa motor jelas melanggar aturan lalu lintas,” ujar dia.
Ia menambahkan, jika masih ada siswa yang nekat membawa motor ke sekolah, hal tersebut kemungkinan besar disebabkan oleh kelalaian orang tua yang membiarkan anaknya berkendara tanpa izin resmi.
“Orang tua harus paham, membiarkan anak di bawah umur membawa motor itu sama saja dengan mempertaruhkan keselamatannya,” tegasnya.
Enjang juga menyebutkan, aparat kepolisian selama ini turut aktif melakukan pengawasan di lapangan, dan akan menindak siswa yang kedapatan berkendara tanpa kelengkapan surat dan usia yang memadai.
“Kami berharap semua pihak, termasuk sekolah dan orang tua, turut ambil bagian dalam menerapkan aturan ini. Ini bukan sekadar larangan, tapi bentuk perlindungan terhadap generasi muda,” ujarnya.
Ia pun mendorong sekolah-sekolah di wilayah Kabupaten Bandung untuk lebih aktif melakukan sosialisasi kepada siswa dan orang tua mengenai bahaya serta konsekuensi hukum dari berkendara tanpa SIM.
“Yang paling penting adalah edukasi. Kita harus terus beri pemahaman agar anak-anak tidak merasa dikekang, tapi justru dilindungi,” tambahnya.
Dengan adanya dukungan menyeluruh terhadap kebijakan ini, Enjang berharap kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pelajar di Kabupaten Bandung bisa ditekan seminimal mungkin.
“Kami yakin ini langkah yang tepat demi keselamatan anak-anak kita,” tutupnya. (kus)