RADARBANDUNG.ID, SOREANG – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bandung menilai sektor pariwisata masih menghadapi tantangan besar, terutama dalam menarik wisatawan mancanegara (wisman) secara konsisten.
Kepala Bidang Pemasaran dan Ekonomi Kreatif Disbudpar Kabupaten Bandung, Vena Andriawan mengatakan, selama ini potensi wisata Kabupaten Bandung belum sepenuhnya dikenal di luar negeri.
“Kita punya banyak destinasi menarik, tapi akses promosi ke luar negeri masih terbatas. Itu jadi PR besar kami,” ujar Vena, Selasa (8/4/2025).
Salah satu penyebabnya, ujar dia, adalah minimnya promosi langsung ke pasar internasional dan kurangnya jaringan travel agent yang aktif memasarkan destinasi lokal.
“Untuk menjawab persoalan itu, Disbudpar menggelar program menggandeng 20 travel agent lokal dan 26 dari kawasan ASEAN untuk mengenal langsung potensi wisata di wilayah Kabupaten Bandung,” paparnya.
Menurutnya, selama ini banyak agen hanya mengenal destinasi mainstream seperti Bali dan Yogyakarta. Padahal, Kabupaten Bandung menyimpan keindahan alam dan budaya yang tak kalah menarik.
“Masalahnya bukan di daya tarik, tapi di kurangnya eksposur,” tegasnya.
Vena menambahkan, keterlibatan agen dalam travel mart sangat penting untuk membangun kerja sama bisnis jangka panjang antara pelaku wisata lokal dengan buyer dari luar.
“Dengan begitu, produk wisata kita bisa dipasarkan lebih luas dan berkelanjutan,” ungkapnya.
Ia juga mengungkapkan, persoalan lain yang dihadapi pariwisata lokal adalah belum optimalnya dampak terhadap ekonomi masyarakat sekitar destinasi. Oleh karena itu, peningkatan kunjungan wisata diharapkan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di desa-desa wisata.
“Kami tidak hanya ingin menaikkan jumlah kunjungan, tapi juga memastikan dampaknya terasa hingga ke masyarakat. Kalau wisata berkembang, PAD naik dan masyarakat pun ikut sejahtera,” pungkasnya. (kus)