Terminal Leuwipanjang Jadi Pusat Arus Balik Lebaran, Ribuan Pemudik Kembali Padati Kota Bandung



RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Musim mudik telah berganti arah. Setelah berjuta langkah manusia meninggalkan Kota Bandung demi berjumpa keluarga di kampung halaman, kini Terminal Leuwipanjang kembali ramai. Arus balik Lebaran 2025 mulai menunjukkan pergerakan besar. Di balik ramainya pengumuman keberangkatan dan kepulangan, ada ratusan kisah jalan pulang yang berubah menjadi awal perjalanan baru kembali pada rutinitas realita kota.
Kepala Terminal Leuwipanjang, Asep Hidayat mengungkapkan puncak arus balik mulai terasa sejak H+3 Idulfitri, di mana jumlah penumpang melonjak drastis. Data menunjukkan, dari sebelumnya hanya 3.334 penumpang di H+2, angka itu melonjak hingga 9.764 penumpang dalam sehari. Sebagian besar dari mereka mengarah ke kawasan Jabodetabek, pusat aktivitas yang kembali bergeliat pascalibur panjang.
“Ini menunjukkan pergerakan besar masyarakat yang harus segera kembali menjalankan aktivitasnya, baik bekerja maupun sekolah. Lonjakannya signifikan, sekitar 6.000 orang dalam satu hari,” ujar Asep saat ditemui di tengah kesibukan terminal, Terminal Leuwipanjang, Kota Bandung, Minggu (6/4/2025).
Asep menambahkan lonjakan tersebut tak sepenuhnya linear. H+4 arus keberangkatan sempat mengalami penurunan menjadi 7.760 penumpang. Kendati demikian, kondisi ini tak bertahan lama. Pada H+5 grafik kembali menanjak hingga menyentuh 9.307 penumpang.
Menurut Asep dinamika ini sebagai bagian dari pola alami arus balik, yang sangat bergantung pada waktu masuk kerja dan jadwal sekolah para pemudik.
“Memang sempat turun, tapi langsung naik lagi. Artinya, mobilitas masyarakat sudah kembali tinggi. Mereka memanfaatkan sisa waktu libur dengan optimal sebelum aktivitas normal dimulai,” tambahnya.
Sementara itu, Asep menjelaskan untuk kedatangan penumpang ke Kota Bandung, Terminal Leuwipanjang juga mencatat angka yang tak kalah tinggi. Puncaknya terjadi pada H+3 Lebaran, dengan total 6.339 penumpang tiba di terminal. Meskipun pada H+4 dan H+5 jumlah kedatangan sedikit menurun, angkanya tetap stabil di kisaran yang sama, menunjukkan bahwa Bandung tetap menjadi kota tujuan utama pasca-libur panjang.
“Bandung selalu punya daya tarik. Banyak warga yang kembali ke Kota Bandung setelah mudik, entah untuk bekerja, kuliah, atau sekadar menetap kembali setelah libur,” ungkap Asep.
Asep menyampaikan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, baik untuk keberangkatan maupun kedatangan, Terminal Leuwipanjang yang merupakan terminal tipe A ini mengoperasikan lebih dari 300 armada bus setiap harinya, mencakup perjalanan Antarkota Dalam Provinsi (AKDP) dan Antarkota Antarprovinsi (AKAP). Seluruh armada beroperasi penuh sejak pagi hingga malam, memastikan tidak ada penumpang yang tertinggal atau kesulitan mendapatkan layanan.
“Alhamdulillah, arus balik sejauh ini berjalan lancar, aman, dan terkendali. Petugas kami bersiaga penuh. Semua unsur bergerak sinergis demi memberikan pelayanan terbaik,” ujarnya.
Menurut Asep di balik angka-angka statistik dan grafik pergerakan, tersimpan kisah-kisah kecil yang menyentuh. Ada pekerja migran yang kembali demi menyambung nafkah, mahasiswa yang pulang dengan ransel penuh oleh-oleh, hingga keluarga muda yang membawa anak kecil kembali ke rutinitas kota.
“Terminal bukan sekadar tempat perpindahan, melainkan titik temu antara rindu yang sempat terobati dan tanggung jawab yang menanti. Terminal Leuwipanjang, dengan segala keramaiannya, kini kembali menjadi jantung pergerakan masyarakat,” ungkapnya.
Asep menambahkan Bandung dengan segala pesonanya, menyambut hangat setiap langkah kaki yang kembali. Satu per satu armada berangkat dan tiba, satu per satu cerita mudik ditutup, dan satu per satu kehidupan dimulai kembali, lebih semangat, lebih bersyukur, dan lebih siap menatap hari esok.(dsn)