Terminal Cicaheum Bersiap Hadapi Puncak Arus Balik, Keselamatan Penumpang Prioritas Utama



RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Hiruk-pikuk arus balik Lebaran mulai terasa di Terminal Cicaheum, Kota Bandung. Di tengah lalu lintas kendaraan dan derap langkah penumpang yang baru kembali dari kampung halaman, Kepala Terminal Cicaheum, Asep Supriadi tampak aktif memantau setiap sudut terminal. Ditemui saat bertugas di Jalan A. Yani, Minggu siang (6/4/2025), Asep mengungkapkan kondisi arus balik yang mulai menunjukkan peningkatan signifikan.
“Sejak pagi hingga siang hari ini, kami mencatat ada 1.468 penumpang yang tiba di terminal. Jumlah ini naik jika dibandingkan hari-hari sebelumnya. Armada yang masuk hari ini tercatat sebanyak 118 unit,” ungkap Asep, Terminal Cicaheum, Jl. A Yani, Kota Bandung, Minggu (6/4/2025).
Asep menambahkan peningkatan diperkirakan akan terus terjadi hingga Selasa, 8 April 2025, hari pertama masuk sekolah dan kembali aktifnya para pegawai negeri maupun swasta.
Meski situasi terminal cenderung terkendali, Asep tidak menampik kemacetan lalu lintas di sejumlah titik masih menjadi tantangan besar.
“Pihaknya terus memantau kondisi jalur dari berbagai sumber di lapangan, seperti biasa, kawasan Gentong dan Limbangan di jalur selatan, serta jalur Pantura di utara, masih rawan macet,” jelasnya.
Menurutnya, kendati begitu, pihak terminal belum menerima laporan adanya hambatan berarti yang mengganggu operasional angkutan umum.
Uniknya, arus penumpang tidak hanya datang dari perantau yang kembali bekerja. Masih banyak pula warga yang melakukan perjalanan silaturahmi jarak dekat maupun wisata pasca Lebaran.
“Destinasi seperti Tasikmalaya dan Pangandaran tetap ramai. Kami melihat banyak keluarga yang memanfaatkan momentum ini untuk berlibur sekaligus bersilaturahmi,” ujar Asep.
Asep menjelaskan data resmi mencatat, total keberangkatan selama masa mudik Lebaran 2025 dari Terminal Cicaheum mencapai 13.695 orang, mengalami penurunan sekitar 9 persen dibanding tahun sebelumnya yang mencatat 14.990 penumpang. Namun menariknya, kedatangan penumpang justru meningkat. Tahun 2025, sebanyak 6.635 penumpang tercatat masuk ke Bandung melalui Terminal Cicaheum, naik 19 persen dibanding 2024 yang hanya 5.579 orang.
Asep menegaskan salah satu fokus utama pihaknya adalah menjaga keselamatan penumpang dengan memastikan kondisi fisik pengemudi dalam keadaan prima.
“Untuk perjalanan jarak jauh, seperti ke Jawa Timur, kami mewajibkan setiap bus memiliki tiga sopir secara bergantian. Kami tidak ingin ada pengemudi yang kelelahan dan memaksakan diri,” jelasnya.
Asep menambahkan untuk angkutan antar kota dalam provinsi (AKDP), Tasikmalaya, Cirebon, Kuningan, hingga Pangandaran, Asep memastikan sopir mendapatkan waktu istirahat sebelum kembali diberangkatkan.
“Siapkan titik-titik istirahat khusus bagi sopir di dalam area terminal. Mereka bisa rehat, menyegarkan badan, sebelum melanjutkan perjalanan,” tambahnya.
Asep mengingatkan kemacetan yang terjadi di sejumlah jalur kerap membuat sopir kehilangan fokus karena kejenuhan.
“Meminta seluruh pengemudi untuk tidak ugal-ugalan di jalan. Kalau merasa lelah, lebih baik berhenti sejenak. Jangan paksakan,” tegasnya.
Asep mengungkapkan pihak Terminal Cicaheum bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mempercepat waktu pemberangkatan, namun tetap mengutamakan faktor keselamatan. Tujuannya, agar tidak terjadi penumpukan armada di satu terminal saja.
“Pengaturan sedemikian rupa agar pengemudi bisa beristirahat, namun jadwal keberangkatan tetap berjalan lancar tanpa gangguan,” ungkap Asep.
Asep Supriadi menyampaikan apresiasi kepada para petugas, operator bus, serta masyarakat yang telah bekerja sama menjaga ketertiban dan kelancaran selama masa arus mudik dan kini arus balik.
“Besar harapan ingin semua pemudik dapat kembali ke Bandung dengan aman, nyaman, dan selamat. Ini bukan hanya soal pelayanan terminal, tapi juga tanggung jawab kita bersama,” tegasnya.
Asep pun menyampaikan melalui kesiapan menyambut puncak arus balik yang diperkirakan terjadi hingga Senin (7/4/2025). Terminal Cicaheum terus bekerja maksimal sebagai simpul penting transportasi di kawasan timur Bandung.
“Bagi para penumpang dan pengemudi, imbauan tetap sama, keselamatan adalah prioritas utama, dan perjalanan yang baik adalah perjalanan yang tidak tergesa-gesa,” pungkasnya.(dsn)