News

Jelang Nyepi, Antrean Pelabuhan Gilimanuk Capai 1 KM, 283.151 Pemudik dari Bali Menyeberang ke Jawa

Radar Bandung - 27/03/2025, 01:30 WIB
AM
Azam Munawar
Tim Redaksi

RADARBANDUNG.ID, BANYUWANGI – Menjelang perayaan Hari Raya Nyepi, Pelabuhan Gilimanuk di Bali akan ditutup selama 24 jam.

Jelang Nyepi, Antrean Pelabuhan Gilimanuk Capai 1 KM, 283.151 Pemudik dari Bali Menyeberang ke Jawa

Ratusan pengendara roda dua bersiap turun dari kapal di Pelabuhan Ketapang pada masa angkutan Lebaran 1445 Hijriah lalu. Foto: Ramada Kusuma/Radar Banyuwangi. Sementara foto atas, antrean kendaraan di Pelabuhan Ketapang yang akan menuju Gilimanuk (22/12). FOTO: ASDP UNTUK JAWA POS RADAR BANYUWANGI

Penutupan Pelabuhan Gilimanuk mulai 29 hingga 30 Maret 2025.

Karena itu, para pemudik dari Bali memadati Pelabuhan Gilimanuk Rabu (26/3/2025).

 

Mereka antre menyeberang ke Jawa melalui pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.

Antrean kendaraan lebih dari 1 kilometer terpantau dari visualisasi drone milik Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD).

Kepadatan tersebut sudah diantisipasi oleh ASDP Ketapang dan BPTD.

Karena itu, dua kapal bantuan dikerahkan untuk mempercepat penyeberangan dari arah Bali.

Yaitu, KMP Munic dan KMP Parama Kalyani.

Empat kapal di dermaga Bulusan, yaitu KMP Agung Samudra IX, KMP Agung Samudra XVIII, KMP Samudra Utama, dan KMP Samudra Perkasa I, juga disiagakan kembali untuk melayani skema tiba bongkar berangkat (TBB) dari Bali.

Gede, 58, pemudik asal Mengwi, mengatakan, kepadatan di luar Pelabuhan Gilimanuk cukup panjang. Setidaknya butuh waktu dua jam untuk bisa masuk ke dalam area pelabuhan. ”Penutupan Nyepi sampai H-1, jadi lebih baik pulang sekarang. Takut tanggal 30 lebih padat,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui, Pelabuhan Gilimanuk ditutup mulai Sabtu (29/3) pukul 05.00 Wita dan dibuka kembali pada Minggu (30/3) pukul 06.00 Wita. Sedangkan Pelabuhan Ketapang ditutup mulai Jumat (28/3) pukul 17.00 WIB. Dibuka kembali pada Minggu (30/3) pukul 06.00 WIB.

Dari data ASDP Ketapang, jumlah penumpang dari Gilimanuk mengalami lonjakan yang cukup tinggi dibanding hari biasa. Tercatat 68.754 penumpang, 13.958 kendaraan roda dua, dan 5.130 kendaraan roda empat pribadi. Jumlah armada bus ada 668 unit dan truk sebanyak 1.611 unit. Sedangkan dari arah Ketapang, tercatat ada 22.484 penumpang, 485 roda dua, 1.629 roda empat, 578 bus, dan 1.574 truk. Total sudah ada 283.151 pemudik yang menyeberang ke Pulau Jawa sejak H-10 Lebaran. Angka ini diprediksi masih terus meningkat hingga H-1 Lebaran.

General Manager ASDP Ketapang Yani Andrianto mengatakan, secara keseluruhan, jumlah pemudik yang menyeberang dari Bali ke Pulau Jawa naik 56 persen daripada tahun lalu. Sedangkan dari arah Ketapang naik 12 persen dari tahun 2024. ’’Sesuai prediksi, lonjakan terjadi pada 26 dan 27 Maret 2025,’’ katanya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi.

 

Kapolri Pantau Merak

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau arus mudik di Pelabuhan Merak, Banten, kemarin (26/3). Dia didampingi Kapolda Banten Irjen Pol Suyudi Ario Seto, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Praktikno, Menteri Perhubungan Dudy Purwaghandi, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, serta jajaran Forkopimda Cilegon.

Dalam kunjungan tersebut, Kapolri bersama jajaran kementerian memastikan kesiapan strategi mitigasi, terutama menjelang puncak arus mudik yang diprediksi terjadi besok (28/3). ”Beberapa kebijakan seperti diskon tiket kapal dan program work form home, terjadi pengurangan terkait masyarakat yang akan melaksanakan mudik, khususnya di jalur penyeberangan,” ujar Kapolri dilansir Radar Banten.

Sejak H-10 hingga H-8, terjadi peningkatan volume pemudik dibandingkan Lebaran tahun lalu. Namun, masih ada sekitar 170 ribu kendaraan yang akan menyeberang dalam beberapa hari ke depan, terutama saat puncak mudik.

Kapolri mengimbau pemudik melakukan perjalanan saat siang. Sebab, arus kendaraan saat malam cenderung lebih padat, terutama dari sore hingga menjelang pagi. ”Kami mengharapkan agar siang hari benar-benar dimanfaatkan karena masih ada 170 ribu kendaraan yang akan menyeberang. Jika ini bisa terurai, harapannya puncak arus mudik bisa lebih terkendali,” jelasnya.

 

Pantauan di Solo

Kepadatan lalu lintas di Solo mulai terasa sejak dua hari terakhir. Berdasarkan data traffic count Dinas Perhubungan Kota Surakarta, pada Senin (24/3) lalu tercatat 499.180 kendaraan keluar masuk dari tujuh titik pintu masuk di Kota Solo.

”Kalau dibandingkan dengan H-7 Lebaran tahun lalu malah terjadi penurunan sekitar 17 persen. Tapi, kalau dibandingkan dengan data harian sudah terlihat ada peningkatan volume kendaraan,” terang Ketua Masa Angkutan Lebaran Dinas Perhubungan Kota Surakarta Yulianto dilansir dari Jawa Pos Radar Solo kemarin (26/3).

Peningkatan aktivitas lalu lintas terlihat jelas pada Selasa (25/3). Sedikitnya ada 601.697 kendaraan yang keluar masuk dari tujuh titik pintu masuk kota. Jika dibandingkan dengan data H-6 Lebaran 2024, terjadi peningkatan sebesar 3,34 persen.

Pantauan Jawa Pos Radar Solo, kepadatan tampak di sekitar Simpang Joglo kemarin (26/3) siang. Kawasan itu merupakan salah satu pintu masuk kota dari sisi utara. ”Mudik dari Surabaya sama rombongan (tiga mobil, Red) kebetulan kalau pekerjaan proyek kan sudah diliburkan H-7 Lebaran, jadi hari ini sudah bisa balik Solo,” kata Hendarto, pekerja proyek di Surabaya yang melakukan perjalanan mudik ke Solo.

 

Pantauan di Semarang

Arus mudik yang masuk ke Jawa Tengah terus meningkat. Kendaraan yang masuk melalui Gerbang Tol Kalikangkung mencapai lebih dari 2.000 kendaraan per jam.

”Alhamdulillah, hari ini kami melakukan pemantauan di beberapa titik. Per hari ini, arus mudik masih lancar, meskipun ada peningkatan sekitar 30 persen dibandingkan kemarin,” ungkap Kapolda Jateng Irjen Pol Ribut Hari Wibowo kemarin (26/3) dikutip dari Jawa Pos Radar Semarang.

Arus mudik dari Jakarta menuju Banyumas dan sekitarnya mengalami peningkatan, terutama di jalur tengah dan selatan yang didominasi oleh kendaraan roda dua. Sedangkan kendaraan roda empat mendominasi jalur tol ke arah timur.

Kapolda meminta para pemudik memperhatikan kondisi cuaca. Sebab, saat ini masih sering terjadi hujan dengan intensitas tinggi. ”Silakan singgah dan beristirahat di pos pengamanan mudik terdekat di sepanjang jalur yang dilalui,” katanya.

Menghadapi puncak arus mudik, Kapolda menegaskan akan terus berkoordinasi dengan Korlantas Polri untuk menentukan kebijakan lebih lanjut guna menjamin kelancaran arus mudik. Termasuk juga persiapan one way nasional maupun rekayasa lalu lintas lokal. (mha/ton/fre/aif/ves/oni/jawa pos)

 

Live Update