SPeSIA Unisba 2025, Tingkatkan Literasi Hadapi Tantangan Ekonomi Digital


RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Wakil Rektor I Unisba, Prof. Harits Nu’man mengungkapkan, pada Seminar Penelitian Nasional Sivitas Akademika (SPeSIA) Gelombang 1 tahun 2025 jumlah karya ilmiah yang masuk setelah dilakukan validasi oleh tim sebanyak 1.121 peserta.
Mengusung tema “Peningkatan Literasi Digital: Pilar Utama dalam Menghadapi Tantangan Ekonomi Digital”, SPeSIA merupakan ajang pengembangan kompetensi di bidang karya ilmiah penelitian sivitas akademika Unisba serta salah satu syarat kelulusan.
Prof. Harits Nu’man mengungkapkan, inovasi yang dilakukan untuk penyelenggaran seminar tahun ini, adalah artikel yang terbaik akan dipublikasikan ke beberapa terbitan jurnal riset yang ada di unisba sesuai dengan aim and scope nya di laman journal.unisba.ac.id.
Baca Juga: Sahrul-Gun Gun Tak Hadiri Rapat Pleno Penetapan Bupati Bandung
“Jurnal tersebut telah memiliki ISSN, terindeks oleh Google Scholar, Doi dan DoaJ, dll Hal ini dilakukan semata-mata untuk meningkatkan kualitas artikel dan penelitian unisba serta mendongkrak sitasi versi Garuda dan Sinta,” ujarnya.
Jumlah karya ilmiah yang masuk setelah dilakukan validasi oleh tim sebanyak 1.121 peserta, yang berasal dari berbagai bidang Ilmu, diantaranya, Syariah (HKI, HES dan PS) = 60, Dakwah (KPI)= 28 , Tarbiyah & Keguruan (PAI, PG Paud) = 71; Ilmu Hukum = 88; Psikologi= 123; MIPA= 79; Teknik= 85; Ekonomi dan Bisnis= 231; Komunikasi= 145; Pendidikan Dokter = 211.
“Semoga karya ilmiah yang dihasilkan bisa sampai ke publik dan bermanfaat,” jelasnya.
Baca Juga: Kapolda Jabar Pimpin Pengamanan Sepak Bola PSSI BRI Liga 1 antara Persib Bandung vs PSM Makassar
Prof. Harits Nu’man menegaskan, SPeSIA 2025 Gelombang 1 secara tidak langsung adalah apresiasi kepada mahasiswa yang sudah memberikan kontribusinya dibidang pendidikan yang bisa dibilang masuk kategori Khairul Ummah yang bermanfaat bagi diri sendiri dan Khoirunnas Anfauhum Linnas yaitu bermanfaat yaitu bermanfaat bagi semua dimasa yang akan datang.
“Boleh jadi artikel atau jurnal yang sudah dipublikasikan bisa bermanfaat bagi adik-adik mahasiswa nanti yang sama diberikan tugas untuk kegiatan SPeSIA selanjutnya,” pungkasnya.
Ketua Panitia SPeSIA Unisba 2025, Ahmad Arif Nurrahman dalam sambutannya mengungkapkan, kegiatan SPeSIA sudah sesuai dengan Surat Edaran (SE) diantaranya Nomor 152/E/T/2012 dan SE Nomor B/323/B.B1/SE/2019: Mengatur kewajiban publikasi karya ilmiah bagi mahasiswa program sarjana, magister, dan doktor mempublikasikan karya ilmiah mereka sebagai salah satu syarat kelulusan.
“Kemudian SE Unisba No.022/A.18/BAK-k/1/2025 tentang penyelenggaraan SPeSIA, yang berisi tentang keharusan setiap mahasiswa yang akan mengikuti wisuda untuk membuat dan mempresentasikan makalah ilmiah di acara SPeSIA 2025,” tuturnya.
“Kebijakan-kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas publikasi ilmiah di Indonesia, serta mendorong pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,” sambungnya.
Ketua Prosiding SPeSIA Unisba 2025, Dadi Ahmadi menambahkan, kaitan antara dunia pendidikan dengan perkembangan teknologi semakin ketat. Perlu kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan institusi pendidikan dalam menciptakan ekosistem digital yang mendukung perkembangan sumber daya manusia yang mampu beradaptasi dengan perubahan zaman.
“Sektor akademik juga harus mengikuti tren terbaru, seperti integrasi antara komunikasi pariwisata dan komunikasi media sosial. Hal itu juga berkaitan dengan hasil publikasi penelitian dapat menyebarluaskan dalam format yang lebih mudah dipahami oleh masyarakat umum, dengan memanfaatkan platform digital,” pungkasnya.(arh)