News

Character Building Tempa Mental Atlet Jabar Jelang PON XXI tahun 2024 Aceh dan Sumatera Utara

Radar Bandung - 19/02/2024, 21:33 WIB
AH
AR Hidayat
Tim Redaksi
BERSAMA: Ketua Umum Koni Jabar M Budiana berfoto bersama para atlet dalam rangka character building, gelombang pertama di Depo Pendidikan (Dodik) Bela Negara, Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

RADARBANDUNG.id – Guna memuluskan jalan untuk Hatrick Juara di PON, Koni Jabar melakukan persiapan serius bagi para atletnya. Bukan hanya berlatih saja, mereka digembleng secara mental.

Para olahragawan diterpa mentalnya dalam character building yang dilakukan di Depo Pendidikan (Dodik) Bela Negara, Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Diharapkan nantinya atlet-atlet yang bertanding memiliki mental yang tangguh.

“Harapannya tentu dengan diadakan character building ini, atlet-atlet itu memiliki mental-mental petarung yang tangguh ya, dan Kebetulan juga khusus character building saat ini berbeda dengan periode lalu,“ Ketua Umum KONI Jawa Barat, M. Budiana di Dodik Bela Negara, Senin, (19/2/2024).

Budiana mengatakan, character building dibagi kedalam tiga gelombang. Dimana satu gelombangnya menyertakan 300 sampai 400 attlet.

Gelombang pertama diikuti oleh atlet dari cabor beregu. Setelahnya untuk gelombang kedua akan diikuti oleh atlet-atlet dari cabor beladiri.

Baca Juga: Bangkitkan Gairah Olahraga, Persib Legend Lawan TMP Skuad Ramaikan Fun Game Football

Untuk gelombang terakhir, pesertanya adalah atlet dengan disiplin olahraga terukur dan penilaian. Setiap gelombangnya akan digelar selama tiga hari.

“Memang ada jeda, dan jeda itu diperlukan Dodik serta anggota menyiapkan, membereskan tempat terutama itu barang-barang yang bekas digunakan gelombang sebelumnya,” ucap Budiana.

Baca Juga: Samsat Digital Inovasi Bapenda Jabar Bakal Diadaptasi di Provinsi Lain

Untuk gelombang pertama, Budiana menambahkan ada beberapa cabor yang terpaksa tidak mengikuti program ini. Mereka diantaranya ialah atlet dari bola voli, menembak, bridge, dan beberapa cabor lain. Ada beberapa alasan lain, salah satunya karena kendala usia dan pelatihan di luar negeri.

“Untuk bola voli ini langsung akan berhadapan dengan jadwal Liga, itu bola voli. Kemudian menembak, menembak juga tersebar beberapa malah ada yang di luar negeri, sedang ada yang di luar negeri,” kata dia.

Baca Juga: Petugas KPPS di Bandung Barat Meninggal Diduga karena Serangan Jantung

“Catur beberapa sebagian besar atletnya ada yang sedang ada di luar negeri, nah memang dan beberapa cabor lainnya lagi, cabor yang seperti itu ada yang menembak contoh ada mungkin sekitar 4-5 orang yang ada di Bandung bisa diikutsertakan, Tapi kan enggak bagus kalau tidak bersama-sama,” lanjutnya.

Lebih lanjut lagi, program ini juga mengusung slogan ‘Lamun Keyeng Tangtu Pareng’. Dalam hal ini Budiana berharap agar slogan tersebut bisa menumbuhkan keyakinan teguh para atlet saat di PON nanti.

“Bahasa Arabnya Man Jadda Wajada. Jadi lamun keyeng pasti pareng itu ya keseriusan itu sarat utama untuk mencapai keberhasilan. Tanpa keseriusan, 1001 pun nggak ada orang yang gak serius untuk berhasil,” pungkasnya. (pra)