RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Menjelang gelaran Piala Dunia U-17 di Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung, sebanyak 6.000 tiket pertandingan pembuka antara Jepang melawan Polandia sudah laku terjual.
Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung, Cakra Amiyana mengatakan dari 6.000 tiket yang telah terjual itu, 1.000 tiket di antaranya laku dibeli oleh warga negara Jepang yang akan menyaksikan langsung tim Jepang berlaga pada 11-21 November mendatang.
“Kita memantau dari laman yang disediakan FIFA itu untuk pertandingan pembuka antara Jepang melawan Polandia itu cukup drastis penjualannya. Sudah ada 6.000 tiket terjual dan 1.000 di antaranya itu warga negara Jepang,” kata Cakra, Rabu (8/11).
Baca Juga: Pemkab Bandung Upayakan Tiket Nonton Gratis Piala Dunia bagi Pelajar
Gelaran Piala Dunia U-17 akan dimulai 10 November 2023. Dengan terjualnya 6.000 tiket tersebut, pihaknya optimistis pada laga pembuka nanti, jumlah penonton yang hadir di Stadion Si Jalak Harupat bisa mencapai target minimum kehadiran penonton seperti ketentuan FIFA yakni 10.000 penonton per pertandingannya.
Untuk itu, pihaknya pun kini terus menyosialisasikan ke kalangan internal ASN , para camat dan kepala desa, para mitra Pemkab Bandung seperti KONI dan Askab PSSI, dunia usaha, dan masyarakat di Kabupaten Bandung untuk turut menyaksikan gelaran tersebut.
Baca Juga: Lagu Resmi Piala Dunia U-17 2023 Tersedia di Seluruh Dunia
“Ini juga sudah dipesankan oleh Pak Bupati agar seluruh masyarakat, terutama para ASN agar bisa meramaikan Piala Dunia kali ini agar penyelenggaraannya segi kehadiran penontonnya,” terangnya.
“SJH sendiri akan ada tujuh pertandingan yang tiketnya bisa dipesan lewat laman www.fifa.com/ticketing,” imbuhnya.
Selain pertandingan antara Jepang melawan Polandia, pada laga kedua di SJH akan mempertemukan tim Argentina melawan Senegal. Dirinya berharap pada pertandingan kedua tersebut warga negara dari masing – masing peserta agar bisa turut hadir menyaksikan pertandingan di SJH.
“Jadi ada multiplier effectnya bagi perekonomian di Kabupaten Bandung. Oleh karena itu itu saya mengimbau UMKM dan para pengusaha untuk menjadikan ajang Piala Dunia U-17 ini sebagai suatu momentum untuk menggerakkan perekonomian,” harapnya.
Tak lupa ia pun menjelaskan bahwa saat ini pihaknya belum bisa memastikan untuk pemberian tiket gratis menonton Piala Dunia bagi pelajar, masyarakat dan ASN di Kabupaten Bandung. “Tiket gratis ini belum bisa kita pastikan apakah ada atau tidak sebab penganggaran untuk tiket gratis ini harus dilakukan secara formal, yakni berkonsultasi terlebih dahulu dengan Kementrian Dalam Negeri bila ingin menggunakan APBD sebagai dana talang menonton piala dunia,” ungkap dia.
“Jadi yang kita dorong ini lebih ke kesadaran kita semua untuk turut menyukseskan Piala Dunia U-17, walaupun tidak ada tiket gratis,” pungkasnya. (rup)