RADARBANDUNG.id- Anda mungkin tak asing mendengar istilah ‘buaya’ atau ‘buaya darat’ dalam dunia percintaan manusia. Tapi, pada ekosistem sebenarnya, buaya yang masuk kategori binatang reptil ini memiliki latar belakang sebaliknya.
Entah dari mana umpatan buaya atau buaya darat itu berasal, di mana para pria yang biasanya menyakiti pasangannya akan mendapat julukan tersebut, seperti ‘dasar buaya’ atau ‘buaya darat’.
Jika buaya, dalam arti hewan sebenarnya, memahami makna istilah buaya atau buaya darat tersebut. Mereka tentu akan ‘ngoceh’ kenapa dirinya dibawa-bawa untuk mengumpat para pria. Padahal, dalam karakter atau tabiat buaya jantan sebenarnya, mereka adalah makhluk paling setia.
Baca Juga: 18 Ciri-ciri Pacar Selingkuh dan Cara Menghadapinya
Buaya pada umumnya memiliki habitat perairan tawar, seperti sungai, danau, rawa, dan lahan basah lainnya. Tapi, ada pula yang hidup di air payau seperti buaya muara.
Tapi, secara keseluruhan, mereka memiliki karakter sama, yakni begitu setia kepada pasangannya. Bahkan, ketika masuk musim kawin, buaya jantan biasanya akan bertarung dengan buaya jantan lain untuk memperebutkan wilayah.
Baca Juga: 9 Tanda Wanita Tulus Mencintai, Jangan Disia-siakan!
Setelah memenangi duel untuk mendapatkan pengakuan teritori itu, buaya jantan kemudian mencari pasangannya. Para buaya jantan ini biasanya akan menggunakan kepalanya untuk mengusap kepala buaya betina pilihannya.
Setelah merasa nyaman, pasangan buaya itu pun bers*nggama hingga akhirnya buaya betina bertelur dalam prosesnya. Di sini, buaya jantan tak lekas pergi. Mereka siap mempertaruhkan nyawa untuk melindungi pasangannya serta telur, yang menjadi calon anak buaya di kemudian hari, dari para predator.
Selain itu, buaya jantan dikenal hanya kawin satu kali dalam hidupnya. Artinya, ketika buaya betina mati, maka buaya jantan memilih hidup sendirian di sisa hidupnya.
Jadi, umpatan dengan menggunakan istilah ‘dasar buaya’ hingga buaya darat kepada para pria sepertinya salah tafsir, karena umpatan itu tak sesuai dengan tabiat buaya jantan sebenarnya, sebab buaya jantan begitu setia dan sayang kepada pasangannya, bahkan rela tak kawin lagi ketika pasangannya mati. (jpc)