RADARBANDUNG.ID, BANDUNG– Ditolak Pussenkaf mengurus sampah, Pemkot Bandung gandeng pemulung. Hal ini disampaikan plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna pasca menemui komandan Pussenkaf, Selasa (29/08/2023).
“Setelah bertemu dengan komandan Pussenkaf, ternyata sudah digunakan untuk latihan untuk lapangan tembak, dan kita tidak bisa memaksakan,” ujar Ema kepada wartawan.
Langkah berikutnya, Lanjut Ema pihaknya akan coba menemui Pangdam.
“Tadi sudah berkoordinasi dengan Pak dandim untuk bisa mendapatkan waktu bertemu Pangdam,” terang Ema.
Ema mengatakan harapannya agar pertemuan itu bisa menghasilkan hasil positif untuk menyelesaikan masalah sampah. Hal itu Ema lakukan, lantaran menurut menurut Komandan Pussenkaf, mungkin kodam punya lahan lahan lain yang bisa di manfaatkan oleh Pemkot Bandung.
“Mudah-mudahan beliau (Pangdam,red) berkenan menerima saya dengan tim untuk menyampaikan maksud kami,” terangnya.
Ema menegaskan, jika nanti lahannya ada, maka akan bisa digunakan untuk mengelola sampah. Namun, dengan catatan hal ini sudah diberi izin.
“Nanti kalau lahannya ada bakal kita manfaatkan, itu juga kalau diizinkan, pokoknya kita mah ikhtiar saja,” tambahnya.
Untuk menanggulangi masalah sampah, sementara ini, Ema mengatakan pihaknya memanfaatkan lahan di Tegallega. Hal ini, dilakukan untuk mengatasi masalah organik, seperti daun-daun yang ada di jalanan.
“Jadi kan nanti itu akan ditutup lagi dengan tanah. Pasti kan akan berubah menjadi kompos. Jadi itu akan menyuburkan justru kita barusan sudah menambah 2 titik kemarin 4 titik jadi 6 titik, tapi itu khusus sampah daun dan sampah organik,” paparnya.
Sedangkan untuk sampah anorganik, Ema akan memanfaatkan pemulung agar bisa mengambil sampah.
“Itu kan bisa memberikan manfaat dan memberikan nilai ekonomi bagi mereka,” tambahnya.
Kepada warga, Ema berharap bersabar, sehingga tidak membuang sampah ke jalanan.
“Saya sebatas bisa mengimbau kepada masyarakat jangan ekstrem seperti itu (membuang sampah di pinggir jalan,red). Mereka juga harus bijak, kalau bicara urusan pemerintah ya kita juga sadar itu, tapi kan ini kondisinya sedang darurat, kalau tidak darurat kan oleh kita juga cepat di buang, dalam kondisi seperti ini saya minta empatinya lah, kalau semua mengandalkan ke pemerintahan dengan kedaruratan kita juga sedang terus bekerja mencari alternatif terbaik seperti apa,” bebernya. (mur)