Edelweiss Hospital Bagi-bagi 1.000 Nasi Kebuli untuk Jemaah yang Itikaf di Masjid
RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Edelweiss Hospital membagikan 1.000 nasi kebuli bagi para jamaah yang melakukan itikaf di 10 hari terakhir Ramadan 1444 H.
1.000 paket tersebut disebar ke 20 masjid yang berada di Kota Bandung dan sekitarnya.
Menurut Isam Samsul Muharam, Direktur Marketing Edelweiss Healthcare Group, berbagi 1.000 nasi kebuli merupakan salah satu value dari visi Edelweiss Hospital sebagai Universal Islamic Healthcare.
“Kami memiliki visi untuk berkontribusi kepada masyarakat dan program ini merupakan salah satu implementasi dari visi tersebut. Sebagaimana sunah Rasul, bahwa memberi makan orang berpuasa bisa mendapat pahala yang sama dengan yang berpuasa itu, apalagi di malam lailatul qodr, malamnya 1000 bulan,” tuturnya.
Baca Juga: Berbagi Bahagia di Bulan Ramadan, Bank Raya Bagikan 600 Paket Sembako
Isam juga menyampaikan bahwa nasi kebuli dipilih sebagai hidangan yang dibagikan karena memiliki citarasa yang berkelas serta memiliki manfaat bagi kesehatan.
Tak hanya itu, selama Ramadan Edelweiss Hospital juga mengadakan kajian bersama para ustadz ternama seperti Aa Gym, Ustadz Aam Amirudin, serta Prof. Miftah Farid. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari campaign #LebihTenang Bersama Edelweiss selama bulan Ramadan.
Baca Juga: Ramadan, 352 Anak Ikut Kelas Online Siroh Akademia For Kids Bersama Eka Wardhana
“Ramadan menjadi moment penting bagi umat muslim, dan Edelweiss sebagai Rumah Sakit modern yang mengedepankan nilai-nilai islami ingin memberikan pelayanan maksimal di semua aspek. Tidak hanya terpusat pada pelayanan di dalam rumah sakit, agar masyarakat yang bukan pasien pun merasakan Ramadan yang #LebihTenang bersama Edelweiss Hospital,” kata Isam.
Saat ini Edelweis Hospital menjadi salah satu rumah sakit yang mendapatkan pengakuan dari pemerintah Jawa Barat sebagai bukti komitmen green hospital.
Selain itu Edelweiss Hospital juga sedang melakukan pembangunan Rumah Sakit di wilayah Cianjur, serta rencana kedepan wilayah Kopo dan Garut. (*)
