RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Binar Ciboerial mengadakan acara Road To Urban Village di Taman Musik, Jalan Sumbawa, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung. Acara ini merupakan salah satu rangkaian dari kegiatan Urban Village.
Urban Village merupakan program tahunan yang diselenggarakan oleh Program Studi Ilmu komunikasi Universitas Telkom pada konsentrasi Marketing Communication.
Dari Urban Village 2022 kami diharapkan dapat menciptakan sebuah acara yang dapat mengkampanyekan potensi yang ada di Desa Wisata Saung Ciburial. Oleh karena itu, kegiatan ini sebuah Campaign “Sambil main, kita belajar!” sekaligus menginformasikan potensi unggulan dari Desa Wisata Saung Ciburial yaitu permainan tradisional Kabarulem agar dikenal oleh masyarakat luas.
Kabarulem atau kaulinan barudak lembur merupakan sebuah permainan yang mengemas berbagai permainan tradisional anak. Jenis-jenis permainan yang diangkat ada Sasalimpetan, Lompat Tali, Enggrang Batok dan Oray-Orayan.
Kegiatan campaign Kabarulem ditargetkan kepada 1.000 anak. Untuk minggu pertama dilakukan kerjasama ke beberapa sekolah, diantaranya ada SDN 257 Pelita, SDN 001 Merdeka, dan SDN Cipagalo.
Lalu, pelaksanaan hari pertama kegiatan campaign dimulai pada hari Senin, 14 November 2022 di SDN 257 Pelita Kota Bandung dan diakhiri pada hari Jumat 02 Desember di Sekolah Luar Biasa Negeri Cicendo Bandung.
Acara campaign yang dilaksanakan berlangsung dengan meriah, terlihat dari antusias dan semangat anak-anak dalam mengikuti rangkaian kegiatan dari awal hingga akhir.
Mereka ikut bermain langsung permainan-permainan yang disajikan disetiap posnya seperti Sasalimpetan, Oray-Orayan, Lompat Tali dan Enggrang Batok. Tidak sekedar bermain saja kami juga menanamkan wawasan baru kepada mereka terkait pelestarian permainan tradisional Kabarulem melalui pemutaran video animasi.
Dan diakhir acara sebagai bentuk apresiasi, pihak Binar Ciburial memberikan sebuah bingkisan dan plakat kepada tiap kepala sekolah. Tujuan dari diadakannya Campaign Kabarulem ini adalah untuk menanamkan kembali nilai-nilai tradisional kepada anak-anak di era globalisasi sehingga mereka tidak melupakan kebudayaan daerah mereka sendiri.