RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Gempa bumi adalah bencana yang datangnya sering kali tak terduga. Gempa bisa terjadi dengan tiba-tiba, tanpa adanya peringatan.
Efek yang dihasilkan tidak hanya kerusakan infrastruktur, tapi juga menyebabkan korban menjadi luka-luka baik fisik maupun mental bahkan hilangnya nyawa.
Pada 21 November 2022 siang hari pukul 13:21:10 WIB, musibah gempa bumi dengan kekuatan 5,6 Magnitudo melanda Kabupaten Cianjur. Kerusakan yang ditimbulkan cukup parah.
Banyak bangunan hancur hingga menimbulkan longsor di beberapa titik. Tercatat korban meninggal sebanyak 310 orang, cedera non-fatal setidaknya 1.000 orang dan 58.000 orang mengungsi.
Unisba sebagai perguruan tinggi yang peduli dan tanggap terhadap dampak bencana membentuk Satuan Tugas (Satgas) Tanggap Bencana Gempa Cianjur berdasarkan keputusan Rektor dengan nomor 250/D.10/SK/REK/XI/2022.
“Satgas ini dibentuk untuk menggalang, mengelola dan mengoordinasi bantuan dari berbagai unsur masyarakat agar dapat didistribusikan ke wilayah terdampak secara terstruktur dan sistematis yang intinya agar tepat sasaran kepada para korban,” kata Ketua Satgas, Dr. Ratna Januarita, S.H., LL.M., M.H.
Baca Juga: Pencarian Korban Gempa Cianjur Diperpanjang, 12 Warga Belum Ditemukan
Wakil Rektor IV Unisba itu juga mengungkapkan, Satgas ini merupakan perpaduan dari seluruh unsur sivitas akademika Unisba terdiri dari dosen, tendik, alumni dan mahasiswa, menjadi salah satu wujud dari semangat 3M (mujahid, mujtahid dan mujaddid) Unisba dan implementasi nilai-nilai Islam untuk saling tolong-menolong.
“Tim ini selain mendistribusi dana dan logistik, juga memberikan bantuan layanan kesehatan dari Fakultas Kedokteran, layanan psikolog untuk trauma healing dari Fakultas Psikologi, dan bantuan mengurai distribusi logistic ke titik yang sulit dijangkau oleh tim gabungan beberapa fakultas dengan mengerahkan unsur mahasiswa dari beberapa fakultas, Menwa, Mapenta, dan batuan lainnya,” paparnya.
Baca Juga: OJK dan Industri Keuangan Salurkan Bantuan untuk Korban Gempa Cianjur
Tim relawan difokuskan pada beberapa desa, yaitu Desa Cugenang, Talaga dan Gasol yang ada di Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur.
“Kami (Unisba) pun tetap memperhatikan prioritas dan kebutuhan sesuai dengan dinamika yang terjadi di lapangan,” ungkapnya.