RADARBANDUNG.id, CIANJUR – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus melakukan proses evakuasi korban gempa di Kabupaten Cianjur.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyampaikan, pihaknya telah mengidentifikasi 165 jenazah dari 272 warga yang meninggal dunia.
Menurut Suharyanto, pihaknya belum bisa melakukan identifikasi terhadap 107 korban jiwa yang meninggal akibat gempa magnitudo 5,6 yang terjadi pada Senin (21/11). “Dari 272 masih ada 107 yang belum bisa diidentifikasi,” kata Suharyanto dalam konferensi pers di Cianjur, Kamis (24/11).
Baca Juga: 107 Korban Meninggal akibat Gempa Cianjur Belum Teridentifikasi
Suharyanto meminta masyarakat di Cianjur yang anggota keluarganya meninggal dunia untuk segera melengkapi data kematian. Hal ini penting, untuk dijadikan syarat bagi keluarga yang ditinggalkan agar mendapatkan bantuan dan santunan dari Pemerintah.
“Kenapa ini perlu? karena ini menyangkut bantuan dan santunan. Itu semua syaratnya adalah surat kematian,” ucap Suharyanto.
39 orang dilaporkan hilang
Sementara itu, 39 orang masih dilaporkan hilang. Sementara itu, 2.064 orang luka-luka dan 62.545 orang harus mengungsi di tenda-tenda darurat.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kunjungannya ke Cianjur menekankan proses evakuasi dan penyelamatan korban terdampak gempa di Cianjur harus jadi prioritas. “Penyelamatan, evakuasi yang pertama,” ucap Jokowi saat meninjau lokasi terdampak gempa di Cianjur, Jawa Barat.
Kepala negara menyampaikan, saat ini masih terdapat 39 orang hilang akibat gempa dengan magnitudo 5,6 yang terjadi pada Senin (21/11). Jokowi menginginkan puluhan orang itu segera ditemukan.
“Evakuasi tadi ada 39 yang belum ditemukan, ini juga segera dimulai sebelum datangnya hujan,” pinta Jokowi.
Jokowi mengharapkan, prosea evakuasi berjalan lancar. Sehingga masyarakat terdampak gempa segera melakukan pemulihan rehabilitasi. “Moga-moga semua bisa tertangani dan kita bisa konsentrasi ke rehabilitasi, karena ini gempanya sudah mulai mereda,” pungkas Jokowi. (jpc)