RADARBANDUNG.id, CIANJUR – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan berfokus pada penanganan dan pencarian korban yang masih tertimbun material reruntuhan selama masa tanggap darurat pascagempa yang melanda Cianjur pada Senin (21/11).
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyampaikan pihaknya telah membangun posko komando yang dijadikan pusat penanganan. Ia memastikan masa tanggap darurat akan dihentikan setelah segala prioritas penanganan bencana gempa Cianjur sudah selasai.
“Sore ini posko komando sudah berdiri. Dari posko itu akan menjadi pusat kegiatan setiap harinya,” kata Suharyanto dalam Konferensi Pers, Selasa (22/11) sore.
Baca Juga: Pemerintah Akan Bantu Rp 50 Juta Bagi Rumah Warga yang Rusak Berat Akibat Gempa Cianjur
Dari posko itu, akan dilakukan sejumlah kegiatan seperti, setiap pukul 7.00 akan dimulai kegiatan yang berfokus pada pencarian dan evakuasi korban gempa Cianjur. Lalu, pukul 17.00 melaporkan hasil ke masyarakat melalui konferensi pers, serta pukul 19.00 melaksanakan rapat evaluasi seluruh kegiatan.
“Mudah-madahan kami bisa semaksimal mungkin, semua korban ini bisa ditemukan. Baik dalam kondisi selamat maupun kondisi meninggal dunia,” ucapnya.
Baca Juga: Korban Meninggal Gempa Cianjur Sudah 268 Orang, 151 Masih Dinyatakan Hilang
Sebagai informasi, berdasarkan data BNPB hingga Selasa sore, korban meninggal dunia bertambah menjadi 268 jiwa, dan 122 diantaranya telah terindentifikasi. Namun, masih menyisakan 151 jiwa yang masih dinyatakan hilang.
Sedangkan dampak gempa dangkal dengan magnitude 5,6 tersebut, berdampak sedikitnya pada 12 kecamatan di Kabupaten Cianjur, diantaranya Kecamatan Cianjur, Karang Tengah, Warungkondang, Gekbrong, Cugenang, Cilaku, Cibeber, Sukaresmi, Bojong Picung, Cikalong Kulon, Sukaluyu, dan Pacet.
“Sementara korban luka-luka sejumlah 1.083 orang, pengungsi sebanyak 58.362 orang. Kerugian meteril rumah rusak totalnya sebanyak 22.198 unit, rusak berat 12.641 unit, rusak sedang 2.071 unit, dan rusak ringan 6.570 unit. Sisanya akan terus kita data,” jelas Suharyanto.
“Hari ini para pengungsi telah mendapat fasilitas yang lebih baik dari tadi malam. Tenda-tenda yang lebih besar dan representatif telah didirikan baik dari pemerintah daerah, BNPB, BPBD, TNI, Polri, Kemensos dan tenda-tenda bantuan lain. Sehingga kami berharap tidak ada lagi masyarakat yang masih menggunakan tenda seadanya,” imbuhnya.
Sebab itu, ia menyampaikan kepada seluruh masyarakat agar tetap tenang karena seluruh lembaga terkait telah hadir untuk mendampingi dan melayani masyarakat terdampak.