RADARBANDUNG.id – Angkasa Pura II mengadakan pelatihan dan fasilitasi legalitas untuk para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Kegiatan pelatihan dan fasilitasi legalitas yang dilakukan AP II ini digelar, karena para pelaku UMKM belum memiliki legalitas yang lengkap.
Hal itu dikatakan Asisten Manager Community & Development Angkasa Pura II, Haryo. Ia berharap adanya kegiatan tersebut pelaku UMKM bisa berkembang dan maju.
“Dengan adanya kegiatan ini saya berharap UMKM bisa berkembang dan maju,” kata dia disela acara kegiatan pelatihan dan fasilitasi legalitas pada kegiatan Angkasa Pura II UMKM Legal Day, di Mandiri University, Jalan Soekarno Hatta, Rabu (23/11/2022).
Haryo mengatakan, saat ini sudah ada 1200 pelaku UMKM binaan AP II dari pembiayaan modal yang telah berjalan. Selain itu, pihaknya juga menyiapkan tiga gerai termasuk pameran di AP II untuk mempromosikan produk UMKM-nya.
“Kami juga sediakan pameran produk UMKM di selasar Bandara Husein sehingga penumpang yang datang dan berangkat bisa melihat langsung,” ujarnya.
Ditempat yang sama, Ketua Komunitas UMKM Benua Niaga, Muhammad Fadli, menyampaikan, kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara AP II dengan berbagai lembaga. Menurutnya, sejak 2017, mereka sudah bekerjasama dengan AP II terkait pelatihan, workshop, dan pameran untuk pelaku UMKM.
“Memang setiap tahunnya AP II terus mengadakan pelatihan untuk pelaku UMKM. Nah, untuk tahun pelaku UMKM baik di Kota Bandung atau wilayah lain legalitasnya banyak yang belum lengkap mulai izin usaha (NIB), izin edar, sampai halal. Jadi, kami ingin bereskan semua,” katanya.
Instansi pemerintah seperti BPJS, Dinas KUKM, dan Mandiri turut memberikan fasilitas kepada UMKM mulai dari permodalan, pelatihan, hingga pemasaran.
“Masalah terbesar yang sering dirasakan pelaku UMKM itu adalah pemasaran dan permodalan. Biasanya sering ditemui itu ketika mereka memasarkan produknya terkendala legalitas dan beberapa regulasi yang belum lengkap ditempuh,” katanya.
Sementara itu, Analis Kebijakan Ahli Muda Subkor Pemberdayaan Usaha Mikro Dinas KUKM Kota Bandung, Nuri Nuraeni, mengklaim, sejak 2018 pihaknya hadir dalam pendampingan dan banyak program guna memberdayakan sekaligus mengembangkan UMKM.
“Pendampingan sangatlah dibutuhkan pelaku UMKM, khususnya di Bandung. Pelaku UMKM ini tak bisa diberikan pelatihan sesaat, karena perlu mengembangkan berbagai hal, semisal izin kemasan, produk pangsa pasar, dan lainnya, apalagi sekarang UMKM mau mengarah ke digitalisasi agar bisa go modern, go digital, hingga akhirnya go global dan berdaya saing dengan produk luar,” ujarnya.