News

KTT G20, Jokowi: Dunia Tidak Boleh Mengulang Kesalahan Saat Pandemi Covid-19

Radar Bandung - 16/11/2022, 17:46 WIB
Ali Yusuf
Ali Yusuf
Tim Redaksi
KTT G20, Jokowi: Dunia Tidak Boleh Mengulang Kesalahan Saat Pandemi Covid-19
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) secara resmi membuka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, di The Apurva Kempinski Bali, Kabupaten Badung, Bali, Selasa (15/11). (dok Setpres)

RADARBANDUNG.id – Perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 digelar hari ini 15-16 November 2022 bertempat di The Apurva Kempinski, Bali. Gelaran KTT G20 kali ini mengusung tema Recover Together, Rocover Stronger.

Pertemuan KTT G20 yang dilaksanakan di Bali tersebut membahas isu perioritas yang diantaranya adalah Arsitektur kesehatan global, Transisi energi berkelanjutan, Transformasi digital ekonomi, serta Ketahanan pangan.

Pada hari pertama pertemuan KTT G20 di Bali, diskusi dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama akan membahas mengenai ketahanan pangan dan energi kemudian dilanjutkan dengan jamuan makan siang formal (Luncheon) di Ocean front Lawn, The Apurva Kempinski, Bali.

Baca Juga: Dari Sudut Pandang Akademisi, KTT G20 Bali Berdampak Positif Bagi Indonesia

Setelah jamuan makan siang formal (luncheon), dilanjutkan dengan diskusi sesi kedua yang mengangkat tema Global Health Architecture (Arsitektur Kesehatan Global).

Dalam diskusi sesi kedua KTT G20, Presiden Joko Widodo mengajak agar seluruh negara untuk tidak lengah dalam memastikan kondisi Kesehatan dunia saat ini. meski pandemi Covid-19 mengalami tren penurunan, Jokowi tetap mengajak dunia agar tetap waspada dan memperhatikan Kesehatan global.

Baca Juga: Indonesia Siap Gerakkan Ekonomi Dunia Melalui Presidensi G20

“Sekarang kita mulai mengawali isu kesehatan. Para pemimpin negara G20, dunia kita semakin pulih dari pandemi Covid-19, tetapi kita tidak boleh lengah. Darurat kesehatan yang berikutnya dapat muncul kapan saja,” ungkap Presiden Joko Widodo dalam KTT G20.

Jokowi menyerukan kepada negara G20 untuk tetap siap dalam mengantisipasi darurat Kesehatan yang akan datang. Ia berharap, G20 mampu untuk mengambil langkah konkret dalam kesepakatan arsitektur Kesehatan global. “Kita harus siap, sebab kesiapsiagaan kita akan menyelamatkan nyawa dan perekonomian kita. G20 harus mengambil langkah yang nyata dan segera,” ujar Presiden.

Presiden RI mengungakap, dalam memperkuat arsitektur Kesehatan global, perlu adanya solidaritas yang menjadi pilar utama dalam membangun arsitektur Kesehatan global.

Jokowi juga mengajak anggota G20 untuk berpartisipasi dalam mengumpulkan rencana pendanaan Pandemic Fund. Jokowi menyebut Indonesia telah berkomitmen dengan memberikan US$50 Juta.

“Kita perlu WHO yang lebih kuat dalam bertarung. Solidaritas keadilan harus menjadi ruh arsitektur kesehatan global. Saat ini, G20 telah berhasil membentuk dana pandemi (pandemic fund) ini harus diikuti dengan penambahan kontribusi pendanaan agar berfungsi secara optimal,” kata Jokowi.

Selain dengan solidaritas, Jokowi juga mengatakan bahwa negara berkembang harus menjadi bagian dari kontribusi dalam memperkuat arsitektur keseatan global. Hal ini untuk menghilangkan diskriminasi kesehatan teradap negara berkembang.

“Kesenjangan kapasitas kesehatan tidak dapat dibiarkan, negara berkembang membutuhkan kemitraan yang memberdayakan, Negara berkembang harus menjadi bagian rantai pemasok kesehatan global, termasuk pusat manufaktur dan riset,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Jokowi juga mengingatkan kepada anggota G20 agar dapat belajar dari pandemi Covid-19 sebagai langkah antisipasi dalam menghadapi kemungkinan masalah Kesehatan di waktu mendatang.

“Dunia tidak boleh mengulang kesalahan saat pandemi Covid-19. Ini adalah pelajaran berharga untuk menyiapkan dunia dari darurat kesehatan global, Never Again harus menjadi mantra kita bersama. Saya menantikan pandangan dan kontribusi yang mulia bagi penguatan arsitektur kesehatan dunia,” pungkasnya. (pra)


Terkait Nasional
Hadir bagi Pekerja Migran Indonesia, BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Santunan Kematian kepada Keluarga PMI Musthakfirin
Nasional
Hadir bagi Pekerja Migran Indonesia, BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Santunan Kematian kepada Keluarga PMI Musthakfirin

RADARBANDUNG.id, TANGERANG- Pemerintah Indonesia kembali menunjukkan komitmennya dalam melindungi Pekerja Migran Indonesia (PMI) melalui sinergi kelembagaan lintas sektor. Hari ini, BPJS Ketenagakerjaan menyerahkan santunan Jaminan Kematian (JKM) sebesar Rp85 juta kepada ahli waris dari almarhum Musthakfirin, PMI yang meninggal dunia saat bekerja di atas kapal di Korea Selatan. Penyerahan dilakukan secara langsung di Gateway Human […]

Penanganan Makanan Berlabel Halal Tapi Mengandung Babi, Tak Cukup Hanya Pencabutan Sertifikat, Ini Rincian Makanannya
Nasional
Penanganan Makanan Berlabel Halal Tapi Mengandung Babi, Tak Cukup Hanya Pencabutan Sertifikat, Ini Rincian Makanannya

RADARBANDUNG.ID, JAKARTA – Founder Indonesia Halal Watch Ikhsan Abdullah mengatakan, penanganan temuan makanan berlabel halal tapi mengandung babi tidak cukup pencabutan sertifikat. Dia mendorong upaya investigasi untuk menelisik kasus makanan mengandung babi berlabel halal tersebut. Selain itu Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) juga bisa menggandeng kepolisian untuk menanganinya. Dia mengatakan BPJPH selaku penerbit sertifikat halal harus melakukan investigasi […]

Maknai Hari Kartini, BRI Berdayakan Wanita Indonesia melalui Program BRInita
Nasional
Maknai Hari Kartini, BRI Berdayakan Wanita Indonesia melalui Program BRInita

RADARBANDUNG.d, SURABAYA- Perempuan memegang peran yang sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan, baik dalam lingkup keluarga maupun di tengah masyarakat luas. Peran ini bukanlah hal baru, tetapi telah tumbuh dan berkembang seiring dengan perjuangan panjang menuju kesetaraan, dimana salah satu simbolnya adalah sosok Kartini. Kartini hadir sebagai simbol emansipasi, keberanian dan perubahan. Di tengah tantangan […]

BPJS Ketenagakerjaan Sasar Kepesertaan 30 Juta Pekerja Rentan
Nasional
BPJS Ketenagakerjaan Sasar Kepesertaan 30 Juta Pekerja Rentan

RADARBANDUNG.id- BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) menyatakan pihaknya akan menggunakan Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) untuk meningkatkan kepesertaan sekitar 30 juta pekerja rentan yang masuk kategori miskin. Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, Pramudya Iriawan Buntoro ditemui di Jakarta, Senin, menyampaikan bahwa Instruksi Presiden (Inpres) No. 8 tahun 2025 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Pengentasan Kemiskinan dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem mendorong […]

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.