RADARBANDUNG.id – Korban meninggal dunia dari kericuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (1/10) diduga bertambah hingga 60 orang.
Kabar itu disampaikan oleh presenter bola Tio Nugraha. “Korban meninggal sudah 60 orang hingga pukul 01.00 WIB,” tulis Tio Nugraha via akun Twitternya, @t1onugroho, Minggu (2/10) dini hari.
Dalam twit itu, Tio juga menyebut adanya kemungkinan tambahan korban. Mengingat kapasitas Rumah Sakit yang tidak cukup untuk menampung para korban yang berjatuhan.
Baca Juga: Liga 1 Dihentikan Satu Pekan Buntut Tragedi Kanjuruhan
’’Kemungkinan kapasitas RS tidak mampu menampung. Banyak korban kebanyakan terkena gas air mata yang tidak bisa mendapatkan penanganan,” ujarnya.
Kericuhan itu menjadi buntut dari pertandingan Derbi Jatim antara Arema vs Persebaya. Pertandingan lanjutan Liga 1 itu berakhir dengan kemenangan Persebaya 3-2.
Baca Juga: 127 Orang Meninggal Dunia dalam Tragedi Kanjuruhan Pascalaga Arema FC vs Persebaya
Berdasarkan keterangan polisi, hingga puukul 00.00 WIB lalu, sebanyak 40 suporter dikabarkan meninggal dunia. Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi resmi dari polisi.
Salah satu penonton yang berada di lokasi saat kericuhan terjadi adalah Pamungkas Bagus. Wartawan Jawa pos ini menuturkan kondisi stadion yang ricuh. “Situasinya chaos. Polisi melempar gas air mata ke arah tribun. Kami berupaya menyelamatkan diri,” ujarnya.
Atas kasus itu, PT Liga Indonesia Baru (LIB) memutuskan untuk menghentikan BRI Liga 1 2022/2023 selama sepekan. “Keputusan tersebut kami umumkan Setelah mendapat arahan dari Ketua Umum PSSI,” ujar dia dalam keterangan resminya, Minggu (2/10) dini hari. (jpc)