Kontributor: Dewi Sukmawati
(Staf Pengajar pada Departemen Histologi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia)
SAMPAH dan pengelolaannya merupakan masalah global di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Saat ini Indonesia merupakan negara urutan ke-5 penghasil sampah plastik terbanyak didunia, berdasarkan data dari World Population Review (2022), setelah Amerika, India, Cina dan Brazil.
Data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) tahun 2021 menunjukkan bahwa produksi sampah nasional adalah sekitar 29.56 juta ton/tahun.
Dari data tersebut menunjukkan bahwa urutan 3 besar komposisi sampah adalah 40.5% merupakan sisa makanan, 17.2% merupakan sampah plastik, dan 13.1% merupakan kayu/ranting/daun. Sedangkan sumber sampah terbanyak yaitu: 40.8% dari rumah tangga, 18.2% dari pusat perniagaan dan 17.3% dari pasar tradisional.
Data ini menunjukkan bahwa sebagian besar sampah berasal dari rumah tangga.
Kabupaten Sumedang merupakan salah satu daerah yang masih ‘bergelut’ dengan masalah pengelolaan sampah. Data pada halaman situs SIPSN tahun 2021 menunjukkan bahwa besarnya timbulan sampah di Kabupaten Sumedang adalah 161,462.89 ton/tahun, sedangkan upaya pengurangan sampah dari timbulan yang ada masih sekitar 4.11%, dengan prosentase penanganan sampah per tahun masih sebesar 26.72%.
Melihat data yang ada ini, maka perlu dilakukan berbagai upaya yang melibatkan masyarakat dalam pengelolaan sampah, agar lebih cepat dan luas dampaknya bagi pengelolaan sampah di daerah tersebut.
Terkait masalah sampah di daerah Sumedang, Tim dosen FKUI bekerjasama dengan Puskesmas DTP Tanjungsari melakukan kegiatan Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat melalui kegiatan edukasi pilah sampah dan penyuluhan kesehatan terkait dampak sampah kepada ibu rumah tangga melalui kegiatan posyandu balita.
Kegiatan ini dilaksanakan di Posyandu Violet, Desa Tanjungsari Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang.
Posyandu ini terletak di RW 03 dan membawahi tujuh RT, sehingga diharapkan cakupannya lebih luas. Turut hadir dan membuka kegiatan ini adalah Kepala Puskesmas DTP Tanjungsari dr. Cepy Tricahyadi.
Kegiatan Pengabdian dan Pemberdayaan masyarakat ini bertema Pemberdayaan Ibu Rumah Tangga Melalui Gerakan Pilah Sampah untuk Meningkatkan Kesehatan Masyarakat. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan bertujuan agar kegiatan yang dilaksanakan dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat.
Target dari kegiatan ini adalah ibu-ibu rumah tangga di Desa Tanjungsari, Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang. Hal ini dikaitkan dengan data bahwa sebagian besar asal timbulan sampah adalah dari rumah tangga. Sehingga dengan memberikan edukasi dan pemahaman yang baik kepada para ibu rumah tangga terkait pemilahan dan pengurangan sampah, diharapkan dapat memberikan kontribusi pada penanggulangan sampah di daerah Sumedang.
Kegiatan diketuai oleh dr. Dewi Sukmawati, M.Kes., Ph.D. (Departemen Histologi) serta terdiri dari sejumlah dosen dari berbagai departemen, yaitu: Dr. Dwi Anita Suryandari, M.Biomed (Dept Biologi Kedokteran), Dr. drg. Dwirini Retno Gunarti, MS. (Dept Biokimia dan Biologi Molekuler), dan dr. Rahimi Syaidah, Ph.D. (Dept Histologi).
Pada kegiatan ini disampaikan topik-topik terkait sampah seperti jenis-jenis sampah, lama penguraian masing-masing jenis sampah, upaya pengelolaan sampah mulai dari rumah, peran aktif yang dapat dilakukan oleh ibu rumah tangga dalam memilah dan mengurangi timbulan sampah, serta dampak timbunan sampah bagi kesehatan. Ibu-ibu disarankan untuk melakukan dan menerapkan prinsip 3R: reduce, reuse dan recycle.

Peserta kegiatan, ibu-ibu anggota posyandu Violet, Desa Tanjungsari, Kecamatan tanjungsari, Kabupaten Sumedang
Kegiatan Reduce dapat dilakukan dengan mengurangi timbulan sampah, misalnya menggunakan kembali kotak bekas makanan yang dibeli untuk menyimpan/ membeli makanan berikutnya; menggunakan tas belanja ramah lingkungan (eco bag) untuk mengurangi penggunaan tas plastik/ kresek.
Reuse dapat dilakukan dengan menggunakan kembali berbagai bahan/barang yang sudah tidak terpakai untuk keperluan lain, misalnya menggunakan botol bekas minuman kemasan untuk pot bunga. Recycle dapat dilakukan dengan mengolah Kembali bahan-bahan tidak terpakai untuk keperluan lain, misalnya mengolah plastik bekas tempat bubuk deerjen menjadi tas belanja atau hiasan rumah.
Pada sesi tanya jawab terungkap bahwa ibu-ibu dan masyarakat setempat sangat mengharapkan tindak lanjut dari Pemda setempat terkait pengelolaan sampah. Pasalnya sampah yang telah dipilah oleh warga masih belum ada tindak lanjut nyata, akan dikemanakan dan bagaimana pengelolaan sampah yang sudah dipilah.
Pada sesi akhir dilakukan kuis untuk ibu-ibu guna melihat antusiasme dan juga pemahamannya terkait materi yang sudah disampaikan. Sesi ini sangat diminati dan mendapat response yang sangat baik dari peserta. Setiap peserta yang dapat menjawab pertanyaan dengan tepat dari para narasumber akan mendapat bingkisan untuk dibawa pulang. Sebagian besar ibu-ibu dapat menjawab pertanyaan dengan baik dan bersemangat dalam menjawab.
Rangkaian kegiatan ini merupakan bagian dari pelaksanaan Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat DPPM-UI bekerjasama dengan Pemerintah daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2022.
Kegiatan penyuluhan dan percontohan pilah sampah di lingkungan sekolah ini, harapannya dapat menjadi wadah untuk Tim Pengmas FKUI yang juga staf pengajar/ dosen dalam mengaplikasikan pengabdian masyarakat sebagai salah satu pilar Tri Dharma Perguruan Tinggi. Selain itu juga diharapkan dapat menjembatani dan memfasilitasi adanya kesenjangan di lapangan untuk disampaikan kepada Pemda setempat.
Dengan keterlibatan ibu-ibu rumah tangga dalam Gerakan Pilah Sampah mulai dari rumah, diharapkan dapat menjadi penggerak perubahan dalam masyarakat terkait perilaku membuang dan memilah sampah, serta dapat menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh tentang pilah sampah, dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan rumah, keluarga dan masyarakat luas. (*)