RADARBANDUNG.id – Empat wilayah di Jawa Barat yaitu, Kota Bandung, Kota Ciamis, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat bersiap menyambut analog swich off tanggal 25 agustus 2022.
Berbagai persiapan telah di lakukan pemerintah demi mensukseskan analog swich off di empat daerah Jawa Barat tersebut.
Salah satunya adalah dengan masifnya sosialisasi pembelian set top box yang tersertifikasi klKemkominfo bagi masyarakat menengah ke atas dan juga pembagian set top box gratis bagi rumah tangga miskin yang masuk kriteria.
Selain itu pemerintah juga terus mempersiapkan infrastruktur yang baik dan mendorong perusahaan penyiaran untuk mulai memastikan siaran tv mereka beralih ke digital.
Junico BP Siahaan, selaku Anggota Komisi 1 DPR RI mengatakan sosialisasi di Kota Bandung sendiri diadakan secara luring dan daring. Dalam sosialisasi aso dihadiri oleh Junico Sahaan,
Geryantika Kurnia selaku Direktur Penyiar Kominfo, dan juga Dadang Rahmat Hidayat selaku Dekan Fikom unpad. Selain itu beberapa penggiat tv digital wilayah Bandung juga turut hadir demi semakin masifnya sosilasasi analog swich off.
“Beberapa hal yang fokus dibahas dalam acara sosialisasi Kamis 28 juli 2022 adalah terkait tentang beberapa daerah di wilayah Jawa Barat yang masih masuk dalam area blank spot, sehingga di khawatirnya saat aso di laksanakan masyarakat justru tidak bisa menerima siaran tv sama sekali,” kata Junico.
Sementara itu Dadang Rahmat Hidayat, menuturkan banyak masyakarat Jawa Barat yang belum memahami betul analog swich off akan segera berlangsung di wilayah mereka. Sehingga perlu ada cara cepat untuk mensukseskan analog swich off ini.
“Karena percuma saja jika sudah aso namun masyarakat tidak bisa menerima manfaat didalamnya,” ucap Dadang.
Adapun Geryantika Kurnia sebagai perwakilan Kominfo menuturkan, justru dengan mengubah frekuensi analog ke frekuensi digital, signal di daerah blank spot bisa terbantu. Alasannya, frekuensi analog yang biasanya hanya untuk satu siaran tv. Sedangkan dalam frekuensi digital justru dalam satu frekuensi mampu menampung 6-12 siaran televisi.
“Indonesia justru bisa semakin efisien dan memanfaatnya sisa frekuensi siaran tv menjadi broadband untuk akses internet,” ucap Geryantika.
Hal lain yang juga menjadi fokus dalam acara sosialisasi adalah bagaimana membuat masyarakat indonesia kembali menonton acara tv. Mengingat kini tontonan masyarakat kian bergeser, dengan lebih banyak menonton di gawai. sehingga tv hanya di jadikan hiasan rumah.
Sementara kedepannya akan banyak tv yang bermunculan yang akan membuat persaingan konten. Jadi akan sangat disayangkan jika tv tidak kembali di minati oleh masyarakat.
Acara sosialisasi di tutup dengan pembagian set top box gratis dari kominfo kepada 10 warga bandung yang hadir. Analog swich off indonesia sendiri dilangsungkan selama tiga tahap. Dimulai ditahap pertama tanggal 30 april 2022, tahap kedua 25 agustus 2022 dan tahap terakhir tanggal 2 november 2022.
“Tentu aso ini harus sukses, saya selaku Komisi 1 DPR RI juga terus berupaya dan selalu berdiskusi dengan Kminfo, langkah apa saja yang harus kita lakukan agar aso berjalan sesuai rencana, untuk itu jika di Kota Bandung sendiri selaku daerah pemilihan saya, kami berencana bahwa tiap tiap wilayah bekerja sama dengan relawan agar sosialisasi tv digital sampai ke semua warga,” ujarnya.
“Mereka juga gak bisa untuk memasang set top box, serta adanya edukasi bahwa gak semua orang dapat set top box gratis biar gak semua nunggu dari pemerintah,” sambungnya.
(pra)