RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Barat menggelar acara peringatan Global Switch Off Earth Hour 2022. Kegiatan tersebut merupakan aksi guna mengurangi dampak pemanasan global dan perubahan iklim.
Kepala DLH Provinsi Jabar, Prima Mayaningtyas mengungkapkan, earth hour merupakan momentum strategis untuk mengingatkan masyarakat bahwa terjadi perubahan iklim juga berasal dari penggunaan pembangkit listrik berbahan bakar fosil.
“Sehingga selain diperlukan penggunaan sumber energi terbarukan juga dibutuhkan kesadaran masyarakat tentang gaya hidup yang hemat energi,” ucap Prima.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Barat, Prima Mayaningtyas.
Menurutnya, ketergantungan manusia pada listrik dari masa ke masa semakin meningkat. Sementara pembangkit listrik mayoritas berbahan fosil (minyak bumi, batu bara dan gas alam) yang mengeluarkan gas kaca dimana berupa karbon dioksida (Co2) yang berdampak pada pemanasan global.
“Pada 2021, emisi gas rumah kaca di jabar mencapai 72.404.900,14 Ton CO2eq dengan kontribusi tertinggi sebesar 38,28 persen berasal dari sektor energi, diikuti selanjutnya dengan limbah dan pertanian,” paparnya.
Prima melanjutkan, gas rumah kaca menimbulkan pemanasan global dan perubahan iklim yang berdampak pada naiknya permukaan air laut akibat melelehnya lapisan es, kepunahan pada keanekaragaman hayati, gelombang panas, kekeringan, kebakaran hutan, curah hujan semakin tinggi dan ekstream.
“Maka dari itu diperlukn berbagai aksi adaptasi, mitigasi dan pengendalian terhadap perubahan iklim tersebut,” terangnya.
Baca Juga: DLH Jabar Lakukan Uji Emisi di Lingkungan Pemprov Jabar
Prima mngungkapkan, adanya kampnye earth hour diharapkan akan semakin banyak pihak yang turut ambil bagian dalam kegiatan sebagai simbol kontribusi terhadap perubahan iklim, serta menjadi sarana edukasi bagi masyarakat untuk melakukan perubahan gaya hidup yang lebih ramah lingkungan.
“Sebagai wujud komitmen dan kepedulian pada bumi, malam ini kita bersama-sama melaksanakan kampanye earth hour dengan tema shape our future dengan mematikan lampu dan peralatan elektronik selama 1 jam,” jelasnya.
Baca Juga: Peringati HPSN 2022, DLH Jabar Maksimalkan Peran Bank Sampah
Disisi lan, kata Prima, Pemprov Jabar telah berupaya melakukan kegiatan perubahan iklim diantaranya pada sektor kehutanan melalui rehabilitasi mangrove, pengembangan taman keanekaragaman hayati, penanaman kawasan hutan, persemaian dan kebun bibit raya.
“Di sektor pertanian juga dilakukan kegiatan mitigasi berupa penggunaan pupuk organik, penggunaan varietas padi yang rendah emisi dan unit pengelolaan pupuk organik,” terangnya.