RADARBANDUNG.id, GARUT – Dua anak yang terlahir kembar siam di Kabupaten Garut membutuhkan alat bantu untuk menunjang mobilitasnya. Mereka saat ini diurus oleh ayahnya setelah sang ibu meninggal dunia pada Oktober tahun lalu.
Kedua anak yang bagian pinggulnya bersatu itu diketahui bernama Al Putri Dewi Ningsih dan Al Putri Anugrah. Saat ini, ia berada di Wanaraja, Kabupaten Garut. Kondisi perekonomian keluarga masuk dalam kategori tidak mampu.
Iwan Kurniawan (43), ayah dari Putri dan Dewi mengatakan ia harus fokus mendampingi anaknya, termasuk mengantar cek kesehatan setiap tiga bulan sekali di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Kota Bandung.
“Saya kini tak dapat bekerja karena Putri dan Dewi belum memungkinkan untuk ditinggal sendirian,” ucap Iwan.
Kondisi keluarga Iwan diketahui oleh Jabar Quick Response (JQR). Salah seorang petugas JQR, Wina Herwiane, mengaku sudah melakukan kunjungan ke rumah bayi kembar siam tersebut pada Minggu (22/08/2021) setelah mendapat informasi dari berbagai pihak.
Sesuai arahan Gubernur Jabar Ridwan Kamil, kasus-kasus warga berkebutuhan khusus memang menjadi jenis aduan yang harus diatensi selain aduan sosial lainnya.
Dalam kasus Putri dan Dewi ini, Jabar Quick Response turut menyalurkan santunan untuk membantu biaya pengobatan Putri dan Dewi. Santunan yang diberikan kepada Putri dan Dewi berupa uang sebesar 8 juta rupiah yang berasal dari bantuan Gubernur Jawa Barat, Baznas Provinsi Jabar juga PT. Eigerindo MPI.
Selain bantuan yang telah disalurkan tersebut, Jabar Quick Response juga akan terus melakukan pendampingan kesehatan apabila diperlukan pada saat Putri dan Dewi melakukan pengobatan dan pemeriksaan di RSHS Kota Bandung. Jabar Quick Response juga telah berkoordinasi dengan perangkat desa setempat untuk memantau kondisi Putri dan Dewi secara berkala.
“Kami sangat mengapresasi dan berterima kasih kepada Pemerintah Desa Cinunuk juga seluruh jajaran Pemerintah Kab. Garut yang telah sigap memberikan perhatian dan membantu pengobatan Putri dan Dewi selama ini,” tutup Wina.