RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) melantik 908 lulusan pada Wisuda Gelombang I tahun 2021, Rabu (24/2). Prosesi wisuda kali ini menjadi yang ketiga kali digelar ditengah Pandemi Covid-19. Pelaksanaan kegiatan-pun dihadiri beberapa perwakilan dengan jumlah terbatas dan diikuti secara daring untuk mencegah kerumunan massa.
Rektor UPI, M. Solehuddin mengatakan, 908 lulusan berasal dari empat jenjang pendidikan yakni D-3 (Diploma) sebanyak 14 orang, lulusan S-1 (Sarjana) sebanyak 798, lulusan S-2 (Magister) sebanyak 69 orang dan lulusan S-3 (Doktor) 27 orang.
Solehuddin mengungkapkan, pelaksanaan wisuda hari ini berjalan lancar meski jika dibandingkan dengan kondisi normal cenderung lebih simpel, sederhana dan singkat. Terutama saat pembagian ijazah karena yang diberikan secara langsung hanya wakil dari setiap fakultas dan jenjang pendidikan.
“Alhamdulillah prosesi pelantikan wisuda berjalan lancar walau di tengah keterbatasan Pandemi Covid-19,” ucap Solehuddin saat ditemui usai pelaksanaan Wisuda UPI Gelombang 1 tahun 2021 di Gedung Achmad Sanusi, Kampus UPI, Jalan Setiabudi, Kota Bandung.
Di tengah pelaksanaan wisuda dengan segala keterbatasan lantaran Pandemi Covid-19, kata Solehuddin, kesakralan tidak berkurang bagi para wisudawan dan tetap memiliki kebanggaan sebagai lulusan UPI.
“Digelarnya wisuda secara daring dan terbatas serta penerapan prokes ketat, karena kami sangat mengutamakan masalah kesehatan.
Kami khawatirkan kalau terjadi kerumunan luar biasa berpotensi memunculkan klaster baru. Beberapa data pun menunjukkan kalau peristiwa libur itu berkorelasi dengan meningkatkan jumlah masyarakat yang terinfeksi Covid-19,” paparnya.
Dari tiga kali pelaksanaan wisuda di tengah pandemi Covid-19, Solehudin mengatakan, terdapat penurunan dari sisi kuantitas lulusan UPI meski tidak signifikan. Namun dari sisi kualitas lulusan, tidak bisa dilihat dari raihan IPK namun harus juga melihat bagaimana performance para lulusan UPI di dunia kerja dan kehidupan sesungguhnya.
“Saya percaya manusia itu dinamis, makhluk yang punya kemampuan untuk berubah. Yang terpenting bagaimana mereka punya daya juang, kemauan dan kemampuan untuk menyesuaikan dengan lingkungan,” tegasnya.
Pendemi Covid-19, kata Solehuddin, merupakan musibah sekaligus tantangan. Sebagai bangsa yang kuat, lulusan UPI seharusnya tidak boleh menyerah begitu saja dengan kondisi saat ini. Bahkan, lanjut dia, ada hikmah dari kondisi pandemi yang terjadi saat ini. Salah satunya dipaksa untuk mempercepat inovasi dalam dunia pendidikan.
“Ada musibah ini, kita lebih siap menghadapi situasi apapun. Apakah mau daring atau luring, kami berharap kondisi kembali normal dan aktivitas kembali lancar,” tandasnya.