“Tidak tanggung-tanggung, tindakannya pasang 3 ring jantung. Setelah operasi, saya juga di rawat inap selama 3 hari.”
RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Sakit bisa datang kapan saja, karena itulah sangat penting memiliki jaminan kesehatan sebagai proteksi diri dan keluarga.
Program JKN-KIS hadir di tengah masyarakat Indonesia untuk akses pelayanan kesehatan yang merata.
Dengan program JKN-KIS, masyarakat tidak perlu khawatir jika dikemudian hari mengalami sakit karena sudah dijamin oleh program yang diselenggarakan BPJS Kesehatan tersebut.
Hal demikian pernah Wahyu Setiawan (49) alami, yang pada 28 Januari 2021 lalu baru pulang dari rumah sakit setelah 3 hari dirawat inap.
Ia pun tidak menyangka jika selama ini kondisinya yang sehat, mendadak harus menjalani operasi jantung.
Beruntung, Wahyu sekeluarga telah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau peserta mandiri Kelas I. Kondisi ini, baru pertama kalinya ia memanfaatkan JKN-KIS.
“Selama ini saya tidak pernah ada riwayat atau keturunan sakit jantung, bahkan sebelumnya tidak pernah ada gejala apapun. Tetapi kemarin, tiba-tiba saya merasakan sakit pada bagian dada sebelah kiri,” ungkap Wahyu, belum lama ini.
“Sakitnya menjalar ke belakang hingga leher, tangan kiri pun susah untuk digerakkan. Dikarenakan kondisi sangat mendesak, akhirnya langsung dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) salah satu rumah sakit di Bandung. Saya tidak menyangka kalau itu serangan jantung dan harus menjalani operasi pemasangan ring,” jelasnya.
Penyakit jantung merupakan penyakit yang tidak hanya membahayakan nyawa, tetapi juga menguras biaya.
Hingga beberapa studipun mengatakan bahwa “penyakit jantung adalah penyakit yang mahal”.
Terlebih untuk pemasangan ring jantung atau stent yang biasanya ditempuh untuk mengatasi penyumbatan pembuluh darah pada jantung pasien.
“Tidak tanggung-tanggung, tindakannya pasang 3 ring jantung. Setelah operasi, saya juga dirawat inap selama 3 hari. Alhamdulillah, JKN-KIS bukan sekedar meringankan tetapi sangat membantu saya dan keluarga,” tuturnya.
“Kami sangat berterima kasih, terlebih di tengah kondisi seperti sekarang ini. Manfaat JKN-KIS sangat terasa bagi kami sekeluarga. Kalau dihitung biaya, pasti sangat mahal. Iuran JKN-KIS yang dibayarkan selama ini, pasti tidak bisa menutup biaya operasi tersebut,” ungkapnya.
Wahyu menceritakan bahwa pelayanan di rumah sakti tempat ia dirawat patut diacungi jempol.
Baca Juga:
- BPJS Kesehatan Imbau Masyarakat Gotong Royong Sukseskan Vaksinasi Covid-19
- BPJS Kesehatan Bandung Ikut Pantau Gebyar Vaksinasi Ribuan Tenaga Kesehatan Jawa Barat
Ia dilayani dengan sangat baik, cepat, dan ramah tanpa membeda-bedakan kepesertaan JKN-KIS pasien.
Bahkan petugas pun sangat cekatan dan terpenting pasien harus dilayani terlebih dahulu. Menurutnya, pelayanan tersebut patut diapresiasi.
“Semua peserta JKN-KIS mendapatkan pelayanan yang baik, syaratnya sesuai hak dan patuhi prosedur layanan,” ucapnya.
“Setelah mengalami kondisi seperti ini, sangat penting untuk membayar iuran JKN-KIS tepat waktu karena sakit bisa datang kapan saja. Beruntung kami sekeluarga sudah terdaftar sebagai peserta, karena manfaat JKN-KIS sungguh luar biasa,” pungkasnya.