Mal-Mal di Bandung Masih Sepi, Pemkot Pertimbangkan Buka Tempat Bermain Anak


Mal-Mal di Bandung Masih Sepi, Pemkot Pertimbangkan Buka Tempat Bermain Anak
RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Kunjungan masyarakat ke mal di Kota Bandung merosot tajam.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Elly Wasliah mengungkapkan, setelah mal direlaksasi pengunjung di weekday baru sekitar 20%.
Sedangkan saat weekend hanya sampai 50%.
Menurut Elly, masih sedikitnya pengunjung mal lantaran perekonomian masyarakat masih belum stabil. Sehingga, masyarakat masih enggan belanja barang sekunder.
“Masyarakat masih lebih memilih berbelanja barang-barang premier dibanding barang-barang yang kurang penting,” ungkap Elly, Selasa (1/9/2020).
Selain itu, untuk yang punya uang masih ada kekhawatiran datang ke mal. “Padahal mungkin, mereka mempunyai uang tapi masih takut datang ke mal,” ucapnya.
Sebenarnya, lanjut Elly, penerapan protokol kesehatan di mal sudah sangat baik.
Seperti penggunaan masker, face shield, sarung tangan dan physical distancing dijaga cukup ketat.
“Di pintu masuk juga sudah dipasang tempat cuci tangan dan alat pengukur temperatur,” katanya.
Turunnya kunjungan ke mal ini tentunya membuat asosiasi pusat belanja Indonesia (APBI) Jabar merasa khawatir akan ada mal yang tutup. Sehingga ada banyak pengangguran di Kota Bandung.
Untuk mendongkrak angka kunjungan ke mal, Elly mengatakan telah melakukan beberapa hal. Di antaranya, relaksasi mal secara bertahan.
Hal ini diyakini sangat baik untuk menjaga kedatangan pengunjung agar bisa terpantau.
Baca Juga: Pengelola Bioskop di PVJ hingga Paskal Ajukan Surat Permohonan Buka
Selain itu, juga Tim Gugus Tugas Covid-19, kini tengah melakukan pemantauan terkait akan dibukanya tempat bermain anak.
“Karena ternyata tempat bermain anak merupakan faktor penunjang cukup besar atas kunjungan ke mal dibandingkan restoran,” tegasnya.
Baca Juga: Gugus Tugas Kota Bandung Mulai Pantau Tempat Bermain Anak
Karena, kedatangan ke mal dengan mengajak anak-anak bisa merembet ke belanja fesyen, belanja mainan dan makanan anak-anak.
“Makanya, kita akan kaji dan tinjau kemungkinan dibukanya tempat bermain anak di mal,” pungkasnya.
(mur)