RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Perpisahan dengan klub salah satu menjadi momen berat bagi setiap pemain sepak bola. Mereka akan teringat dengan kenangan serta berbagai suka duka yang telah diukir selama di lapangan maupun ruang ganti.
Perpisahan Hariono dan Persib Bandung bisa menjadi contoh. 11 tahun membela Persib bukan waktu yang sebentar untuk berkarir di dunia sepakbola.
Ia mendapat gelar legenda berkat kesetiaannya berseragam Maung Bandung. Hariono mendapat banyak pujian dan ucapan terima kasih dari para penggemar yang memadati Stadion Si Jalak Harupat saat mengumumkan perpisahan.
Perpisahan pemilik nomor punggung 24 itu bisa dibilang sangat emosional. Tak sedikit yang menitikkan air mata, baik pemain maupun para suporter.
Hariono menjalani laga terakhir bersama Persib Bandung di Si Jalak Harupat, kemarin. Persib Bandung menghadapi PSM Makassar, dan Hariono bermain selama 36 menit.
Pada pertandingan itu, pemilik nomor punggung 24 membukukan satu gol dan satu asist. Tentunya, capaian istimewa untuk sebuah perpisahan.
Setelah pertandingan ia menyampaikan pesan perpisahan kepada pendukung Persib. Ia berpisah setelah 11 tahun membela Maung Bandung.
Pemain kelahiran Sidoarjo itu mengaku hatinya akan selalu berada di Persib sebagai salam perpisahan untuk rekan setim dan suporter yang memadati stadion.
Harioni mengucapkan kata-kata perpisahan yang emosional.
“Ini hari yang sulit, tetapi 11 tahun di Persib sangat luar biasa. Menjadi kebanggaan dan kebahagian bagi saya membela, mewakili lambang ini,” kata Hariono.
Hariono mengaku ingin mengakhiri karir sepakbola di tim Maung Bandung. Namun, keputusan berkehendak lain.
“Sebetulnya saya ingin pensiun di Persib. Tapi pelatih tidak menginginkan saya berada di tim. Biar saya yang mengalah saya yang mundur,” ujarnya.
Selama 11 tahun membela Persib, Hariono tentunya sudah merasakan suka dan duka selama menjalani karir. Tapi ia menerima semua keputusan yang telah diberikan kepadanya.
“Terima kasih kepada semua rekan tim saya. Saya akan sangat merindukan kalian. Terima kasih kepada bobotoh, tanpa kalian saya bukan apa-apa,” kata Hariono. (pra)