RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi terus membuat gebrakan.
Salah satu yang jadi perhatian Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi adalah membangun sumber daya manusia generasi muda.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menegaskan, pihaknya serius menggarap program tersebut, bahkan tahun ajaran baru Pemprov mewajibkan kurikulum wajib militer ada di sekolah-sekolah.
Lebih lanjut Dedi Mulyadi menegaskan, setiap SMA, SMK dan Madrasah Aliyah di Jawa Barat akan ada pembinanya yakni satu anggota TNI dan satu anggota Polri.
Menurut Dedi Mulyadi, apabila sekolah yang dibina tersebut tawuran berarti anggota TNI Polri-nya salah didik.
“Ini penting, jadi nanti bisa jadi baju yang dipakai oleh Gubernur dan para Bupati Wali Kota di Magelang itulah baju yang akan dipakai oleh anak-anak SMA dan SMK di Jawa Barat,” jelas Dedi Mulyadi dikutip dari radar bogor.
“Pakai seragam Komcad, biar terbentuk karakternya, dan dari situ sudah mulai dipilah minat dan bakat. Yang mau jadi tentara sudah ada arahnya, yang mau jadi polisi sudah ada arahnya, yang mau jadi Satpol PP ada arahnya,” sambung Dedi Mulyadi.
Ia menilai, program wajib militer tersebut penting.
Dedi Mulyadi juga menilai, rekrutmen Satpol PP sembarangan.
Soroti rekrutmen Satpol PP
Dedi mengatakan, anggota Satpol PP tidak dilatih saat direkrut.
“Budak tukang nongkrong jadi Satpol PP langsung dibariskan begitu, maju,” kata Dedi Mulyadi sambil memeragakan baris-berbaris.
Dedi Mulyadi menegaskan, pada akhirnya apabila Kejaksaan, Kepolisian, TNI menjadi satu sistem selanjutnya akan merumuskan pelanggaran-pelanggarannya.
Jabar gemah ripah
“Kalau sudah ada jaksanya, tindakannya apa? sidang di tempat apa? kita rumusin itu semuanya dengan baik,” tutur Dedi Mulyadi.
“Kenapa? kita ingin mencapai sebuah tujuan masyarakat Jawa Barat yang gemah ripah repeh rapih,” papar Dedi Mulyadi.
Pada akhirnya, sambung Dedi Mulyadi, semua orang maju pada satu tujuan bahwa harus menciptakan negeri yang aman, nyaman dan damai. (adv)