Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Sambut Program Kementerian Sosial yang Targetkan 30 Sekolah Rakyat di Jabar

RADARBANDUNG.ID, KOTA BOGOR – Jawa Barat ditargetkan memiliki 30 Sekolah Rakyat  program Kementerian Sosial bagi siswa miskin ekstrem dan tinggal di pedalaman.

Sekolah Rakyat di Jawa Barat akan dibangun secara bertahap.

Nantinya, siswa dari keluarga miskin ekstrem di Jawa Barat akan belajar dan diasramakan secara gratis, karena biaya ditanggung Pemerintah Pusat.

Baca Juga :Atasi Banjir di Subang, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Bupati Subang Temui Menteri Perumahan dan Permukiman Maruarar Sirait

Gubernur Dedi Mulyadi menyambut baik pendirian 30 Sekolah Rakyat di Jabar.

“Saya sambut baik Sekolah Rakyat ini,” ujar Dedi Mulyadi usai Rakor dan Sosialisasi Pembentukan Sekolah Rakyat bersama Menteri Sosial RI, di kantor Pemda Kabupaten Bogor, Kamis (13/3/2025).

Menurut Gubernur, 30 Sekolah Rakyat itu mulai dari jenjang SD, SMP, SMA. Lokasinya  akan dibagi secara proporsional di kabupaten dan kota.

Baca Juga :Simak Pengarahan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Untuk Para Kepala Daerah Saat Berkumpul di Kabupaten Bogor

Tiap sekolah memiliki kuota 300 – 500 siswa. Sedangkan kurikulum, akan disamakan dengan ketentuan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.

Agar sinkron dengan daerah, kata Dedi, Sekolah Rakyat bisa mengadopsi aturan lokal seperti masuk sekolah lebih pagi, yang saat ini sedang digodok Pemda Provinsi Jabar.

Aturan masuk sekolah lebih pagi bertujuan untuk mendisiplinkan siswa, dan mencegah budaya nongkrong usai jam belajar terutama oleh anak – anak SMA yang berpotensi mengarah pada kenakalan remaja seperti tawuran, dan kebut – kebutan.

Baca Juga :Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Dorong Audit Alih Fungsi Lahan di Jabar

Sekolah lebih pagi juga bisa memunculkan budaya baru yaitu tidur lebih awal bangun lebih pagi.

“Dari budaya nongkrong sampai jam 12 malam menjadi budaya tidur jam 9 malam,” katanya.

Rakor dan diseminasi Sekolah Rakyat dipimpin langsung oleh Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf dan dihadiri oleh Bupati dan Walikota se-Jawa Barat.

Gencar sosialisasi

Gus Ipul — sapaan Saifullah Yusuf — mengungkapkan, saat ini Kementerian sedang gencar sosialisasi dengan bupati dan wali kota.

Ia meminta kepada para kepala daerah yang memiliki aset dan tanah agar diusulkan menjadi Sekolah Rakyat.

“Kita akan periksa mana yang memenuhi kriteria, insyaallah kalau memungkinkan akan dibangun tahun ini,” katanya.

Keluarga miskin

Gus Ipul mengatakan, sasaran Sekolah Rakyat diutamakan yang berasal dari keluarga miskin dan berdomisili di dekat Sekolah Rakyat.

Indikator miskinnya akan ditentukan berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

“Warga miskin yang desil satu di sekitar situ dulu,” sebutnya.

Konsep asrama

Sekolah Rakyat akan memiliki konsep asrama.

Sehingga, bila anaknya masih SD, maka orang tuanya bisa menengoknya sewaktu-waktu.

“Pemerintah memastikan sekolah ini gratis. Mulai dari asrama, baju, peralatan sekolah, dan keperluan lainnya akan ditanggung negara,” ujar Gus Ipul.(adv)

 



Iklan RB Display B

Berita Terbaru

Iklan RB Display C




Berita Terkait Advertorial


Iklan RB Display D