Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Tegaskan Sertifikat Tanah di Sempadan Sungai akan Dicabut

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Tegaskan Sertifikat Tanah di Sempadan Sungai akan Dicabut
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memberikan keterangan pers tentang sertifikat belum lima tahun dengan objek tanah yang berdiri di atas sepadan sungai akan dicabut. Foto : Dok. Humas Jabar

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan sertifikat belum lima tahun dengan objek tanah yang berdiri di atas sepadan sungai akan dicabut.

Menurut Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, sementara sertifikat yang sudah lebih dari lima tahun, tidak akan diganti melainkan diberi uang kerahiman.

“Andai kata bersertifikat atau sudah ada bangunan. Maka nanti kalo sertifikatnya di bawah lima tahun maka akan dicabut.Kalau sertifikatnya di atas lima tahun diberikan kerohiman, kompensasi,” ujar GUbernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dikutip dari KDM Channel, Kamis (13/3/2025).

Baca Juga : Tegas! Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Minta Penghentian Alih Fungsi Lahan di Puncak Bogor

Penertiban sertifikat ini merupakan bagian dari normalisasi sungai yang ada di seluruh Jawa Barat agar banjir dapat dicegah.

Hal ini menyusul temuan bahwa banyak sepadan sungai memiliki sertifikat baik oleh individu maupun perusahaan, yang menyebabkan sungai tidak bisa berfungsi normal, akhirnya ketika hujan muncul banjir.

“Kemarin kita sudah memutuskankan dengan Menteri ATR/BPN, Kementerian PU, Dirjen SDA, jadi nanti akan diputuskan oleh Pemerintah Pusat seluruh daerah aliran sungai dikembalikan menjadi fungsi sungai,” kata KDM – sapaan akrab Dedi Mulyadi.

Baca Juga :Pemdaprov Jabar Gerak Cepat Tangani Robohnya Jembatan Loji, Begini Penjelasan Gubernur Dedi Mulyadi

Gubernur juga meminta aparat kepolisian dan TNI untuk memulai proses normalisasi sungai termasuk saat penataan daerah aliran sungai yang sudah ada bangunan.

“Jangan sampai normalisasi sungai di Bekasi dihambat orang Bekasi sendiri. Jangan takut, ada polisi dan tentara yang merupakan alat negara mereka menjaga keamanan,” katanya.

Ia menambahkan bahwa untuk mempercepat normalisasi Kali Bebelan, Kecamatan Tambun Utara dibutuhkan sekitar 40 alat berat.

Baca Juga :Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Dorong Pengembalian Fungsi Resapan Air di Kawasan Puncak Bogor

“Untuk mempercepat normalisasi kami turunkan 40 alat berat,” kata Dedi.

Dedi juga menyayangkan berdirinya bangunan-bangunan yang berdiri di bantaran dan di atas sungai. Seperti yang ditemukan di Kali Gabut, Desa Srijaya, Kecamatan Tambun Utara.

“Saluran air di bawah kewenangan Perum Jasa Tirta (PJT) II tertutup oleh bangunan dan sampah. Dan jika ada oknum PJT yang menyewakan tanah untuk warga, akan ditindak,” ungkapnya.

Ajak tidak buang sampah ke sungai

Gubernur juga mengajak masyarakat untuk tidak membuang sampai ke sungai yang akhirnya bisa menghambat aliran air sungai.

“Sampah yang dibuang ke sungai menjadi penyebab banjir juga, maka mulai hari ini jangan buang sampah ke sungai,” pungkas Dedi. (adv)

Editor : Azam Munawar

# # #



Iklan RB Display B

Berita Terbaru

Iklan RB Display C




Berita Terkait Advertorial


Iklan RB Display D