Harmoni Ramadan Berbagi Berkah, Menguatkan Ikatan

Jalanan ruang ekspresi bagi para musisi jalanan menghadapi tantangan ekonomi, sosial, dan politik, Jl. Jamika, Kota Bandung, Kamis (13/3). (Foto. Diwan Sapta Nurmawan/Radar Bandung)

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Komunitas Pengamen Jalanan (KPJ) Bandung sambut bulan suci Ramadan dengan semangat kebersamaan Harmoni Ramadan KPJ Bandung, Satu Suara Dulur KPJ Bandung. Mencari keberkahan, memperkuat solidaritas, serta memperjuangkan ruang ekspresi yang lebih adil bagi seniman jalanan di Kota Bandung.

Ketua KPJ Bandung, Cepi Suhendar mengungkapkan bulan Ramadan menjadi momen refleksi bagi para musisi jalanan untuk tidak hanya mengasah kreativitas seni, tetapi juga menjalin kebersamaan dalam satu komunitas yang lebih kuat dan berdaya.

“Ramadan bukan hanya tentang beribadah secara individu, tetapi juga membangun ikatan, berbagi kepedulian, dan suarakan harapan bagi sesama. KPJ Bandung ingin mengisi Ramadan dengan aksi nyata yang bermanfaat, baik dalam bentuk kegiatan sosial maupun seni,” ujar Cepi saat kegiatan rutin di Jl. Jamika, Kota Bandung, Kamis (13/3/2025).

Baca juga: Belum Digarap Optimal, Pansus 4 DPRD Kota Bandung Bahas Pengelolaan Cagar Budaya

Cepi menegaskan beberapa visi utama, Harmoni Ramadan KPJ Bandung, membangun ikatan kebersamaan dalam satu suara Dulur KPJ Bandung. Mengisi Ramadan dengan aktivitas seni dan sosial yang bermakna. Mendorong adanya regulasi yang lebih adil untuk musisi jalanan agar dapat berekspresi di ruang-ruang publik, Pasar Baru, King’s, dan pusat wisata belanja lainnya. Meningkatkan kesadaran sosial terhadap dinamika kehidupan musisi jalanan yang sering kali menghadapi tantangan ekonomi, sosial, dan politik.

“KPJ ingin menunjukkan musisi jalanan bukan hanya sekadar mencari nafkah, tetapi juga memiliki kontribusi bagi kehidupan kota. Melalui Harmoni Ramadan ini, KPJ berharap ada perhatian lebih dari pemerintah terhadap ruang ekspresi musisi jalanan,” ungkapnya Cepi.

Cepi mengungkapkan Harmoni Ramadhan KPJ Bandung didasari ketulusan, semua aksi dilakukan dengan niat berbagi dan kepedulian. Persaudaraan, menguatkan solidaritas antar sesama musisi jalanan. Kesadaran sosial, memahami realitas sosial dan ekonomi yang dihadapi kelompok rentan. Perjuangan dan harapan, mengambil peran aktif dalam memperjuangkan ruang seni yang lebih adil bagi musisi jalanan.

Baca juga: Berlangsung hingga 2 Februari di ICE BSD, BRI UMKM EXPO(RT) 2025 Bawa 1.000 UMKM Terbaik dan Hadirkan Hiburan dari Musisi Ternama

Cepi menambahkan melalui Harmoni Ramadan ini, KPJ Bandung dapat membangun kesadaran masyarakat dan pemerintah akan pentingnya keberadaan musisi jalanan dalam dinamika kota.

“KPJ ingin masyarakat dan pemerintah lebih menghargai kami sebagai bagian dari identitas budaya Kota Bandung. KPJ bukan hanya pengamen, tetapi juga seniman yang mencerminkan kehidupan kota ini,” ujar Cepi.

Selain itu, Cepi menegaskan perlunya regulasi yang lebih adil agar musisi jalanan tidak selalu dianggap sebagai masalah, tetapi bisa menjadi mitra dalam memperkaya seni dan budaya kota.

Cepi menyampaikan melalui semangat Satu Suara Dulur KPJ Bandung, komunitas ini ingin menjadikan Ramadan sebagai momentum penguatan, kebersamaan, dan perjuangan demi masa depan yang lebih baik bagi para musisi jalanan di Kota Bandung.(dsn)



Iklan RB Display B

Berita Terbaru

Iklan RB Display C




Berita Terkait Kota Bandung


Iklan RB Display D